Adorasi: Saling Memandang dengan Tuhan dalam Cinta

#Ekaristi, #Adorasi, #FYI, #Refleksi, #BerimanBukanRecehan,
23 June 2019
Adorasi: Saling Memandang dengan Tuhan dalam Cinta

Hari ini adalah Hari Raya Perayaan Tubuh dan Darah Kristus. Ada berbagai macam hal yang bisa kita lakukan untuk merayakan hari raya ini, dan juga, baik pula bila kita lakukan sebagai kebiasaan kita ke depannya. Nah, selain tentunya merayakan Ekaristi dengan khusyuk, kita bisa semakin menghayati hari raya ini dengan melakukan adorasi di hadapan Sakramen Maha Kudus.

Apa sih sebenarnya adorasi itu? Mengapa kita perlu beradorasi?

“...Adorasi Sakramen Maha Kudus adalah… praktek sehari-hari yang penting dan menjadi sumber kekudusan yang tidak pernah habis… Adalah menyenangkan untuk menghabiskan waktu dengan Kristus, untuk bersandar pada-Nya seperti yang dilakukan oleh murid yang dikasihi-Nya dan untuk merasakan kasih yang tak terbatas yang ada di dalam hati-Nya” (St. Paus Yohanes Paulus II dalam The Church and the Eucharist)

Adorasi Sakramen Maha Kudus adalah tindakan penyembahan kepada Tuhan yang hadir dalam rupa Hosti yang telah dikonsekrasikan. Berpegang pada janji yang diberikan oleh Yesus dalam Perjamuan Terakhir, yang mengatakan, “Inilah Tubuh-Ku” dan “Inilah Darah-Ku”, dan oleh kuasa Roh Kudus, maka dalam doa konsekrasi yang diucapkan para imam, hosti diubah menjadi Tubuh Kristus, dan anggur menjadi Darah Kristus.

Dengan demikian, berdoa di hadapan Sakramen Ekaristi sama artinya dengan berdoa di hadapan Allah sendiri.

Nah, Lalu apa yang bisa kita lakukan pada saat kita melakukan Adorasi Sakramen Maha Kudus?

Ada banyak hal seperti merenungkan kisah hidup Yesus dalam Kitab Suci, berdoa rosario, mendoakan doa-doa litani, ataupun berdoa secara spontan.

Akan tetapi, cara yang sekarang ditawarkan adalah duduk tenang dan nikmati kehadiran Tuhan.

Ya, duduklah dengan tenang dan rasakan ketenangan ketika Tuhan yang hadir dalam Sakramen Maha Kudus memandangmu. Sadarilah bahwa Tuhan itu sebaik-baiknya sahabat bagimu dan Ia ingin menjalin persahabatan denganmu. Ia ingin duduk bersamamu dan saling bercakap-cakap denganmu dalam setiap adorasi yang kamu lakukan.

Mohonlah bantuan Roh Kudus untuk dapat merasakan dan mengungkapkan isi hatimu. Mungkin dalam adorasi kali ini kamu tergerak untuk mencurahkan keluh kesahmu, lalu di kesempatan yang lain kamu hanya ingin berdiam saja menikmati kebersamaan dengan Tuhan, atau di lain kesempatan kamu ingin bersyukur atas hari yang baik. Lakukanlah apa yang dapat membantumu untuk merasa dekat dengan Tuhan dengan bimbingan Roh Kudus. Ingat, Tuhan sebagai sahabat juga ingin mendengar isi hatimu yang terdalam.

Tak lupa, mohonlah juga rahmat Roh Kudus untuk bisa mendengarkan apa yang ingin Tuhan katakan dengan cara-Nya sendiri. Mungkin kita akan teringat kata-kata motivasi, digerakkan untuk mengaku dosa, atau merasakan suatu kedamaian. Bisa juga Tuhan baru berkata ketika kita selesai melakukan adorasi. Tuhan juga ingin berbicara kepadamu, maka gunakan juga kesempatan adorasimu untuk berdiam diri dan dengan tenang mendengarkan Tuhan dengan bantuan Roh Kudus.

Dengan demikian, adorasi bisa menjadi suatu kesempatan untuk menjalin hubungan yang hidup dengan Tuhan. Dengan hubungan ini, kita bisa semakin merasakan kehadiran Tuhan dalam hidup harian kita. Kita pun juga akan semakin dekat dengan Tuhan dan menjadikan Tuhan sebagai sumber penghiburan sejati kita. Pada akhirnya, dengan dorongan Roh Kudus, kita dapat membagikan kedamaian dalam hubungan kita dengan Tuhan itu dalam setiap tindakan baik yang kita bagikan kepada sesama kita.

Selamat beradorasi dan selamat menjalin hubungan yang baik dengan Tuhan :)

Tuhan memberkati.


Bacaan lanjutan:

http://www.katolisitas.org/adorasi-sakramen-maha-kudus/