Aksi Kasih Jasmani dan Rohani di Masa Pandemi
Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia, kita merasakan khawatir, cemas, dan takut. Kekhawatiran dan ketakutan terbesar saat ini apabila terpapar atau terinfeksi virus Covid-19 yang diyakini sangat mematikan. Kita takut untuk keluar beraktivitas. Aturan pemerintah mewajibkan kita untuk tetap diam di rumah dan selalu mematuhi protokol kesehatan. Sebagai orang yang percaya akan kasih Allah, kita harus mampu keluar dari ketakutan kita. Melakukan aksi yang konkret, bukan cuma berteori. Kebanyakan dari kita lebih banyak berteori tentang bagaimana melakukan sesuatu, tetapi lupa cara kita menunjukkan aksi tersebut.
"Jika iman tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati." (Yak. 2:17) - Di tengah situasi dunia saat ini, kita dituntut untuk melakukan aksi nyata. Kita semua diajak untuk berpikir kreatif melakukan aksi sambil mewartakan kasih Allah kepada sesama. "Allah adalah kasih" (1Yoh 4:8), kasih yang sesungguhnya adalah memberikan diri kepada orang lain, seperti Allah yang telah memberikan Diri-Nya kepada kita semua melalui Yesus. Memberi diri bukan berarti kita membiarkan diri kita diperalat atau diperlakukan secara semena-mena. Memberi diri artinya memberikan apa yang kita miliki kepada orang lain, yang tentunya dapat membantu mereka. Contoh sederhana, jika dalam lingkungan hidup kita ada sesama kita yang mengalami kesusahan, hal pertama yang kita berikan bukan hanya berupa barang material, tetapi juga simpati dan empati kita kepada mereka. __Hal tersebut merupakan pemberian diri. __
Sebagai orang Kristiani, kita meneladani Yesus Kristus sebagai contoh yang paling tepat. Seorang Kristiani harus mampu menghadirkan Yesus lewat semua perkataan dan perbuatannya dalam kehidupan setiap hari. Yesus menghormati kebebasan dan martabat orang-orang berdosa dan terpinggirkan secara sosial. Yesus sendiri adalah agenda Gereja yang membawa orang kembali menemukan martabat asasinya, yang dibebaskan dari keserakahan dan dosa dan berusaha untuk melayani sesamanya, juga untuk mengembangkan masyarakat yang bebas, damai dan penuh keadilan (bdk. DOUCAT No. 306).
Maka, untuk mewujudkan aksi nyata tersebut kita harus mampu terlibat dalam berbagai macam peran kehidupan. Apalagi di tengah situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia ini, kiita - sebagai orang Kristiani - harus sungguh menunjukkan tanda kasih kepada sesama kita. Tanda kasih tersebut yang akan menampakkan wajah Yesus sebagai cerminan kita dalam melayani sesama lewat karya. Karya-karya tersebut kita namakan __"karya-karya belas kasih." __
Dalam DOUCAT hlm. 164, karya-karya belas kasih itu berupa dua hal:
Pertama: Karya Kasih Rohani
Dalam karya kasih rohani, kita diajak untuk menunjukkan diri kita sebagai pembawa kabar sukacita dari Allah sendiri. Sebagai seorang Kristen, kita harus mampu memberikan sebuah warta keselamatan yang datang dari Allah bagi sesama kita. Kita dapat memberikan penghiburan kepada mereka yang menderita, terutama bagi korban yang terpapar Covid-19 dan keluarganya. Di tengah situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini, terkadang saudara kita yang terpapar kurang mendapatkan penghiburan baik jasmani maupun rohani. Di sinilah kita dapat menjadi penghibur yang selalu siap melayani dengan penuh kasih. Karya kasih rohani ini, juga dapat kita lakukan dengan mendoakan orang lain, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Contoh nyata di tengah situasi yang kita hadapi saat ini adalah mendoakan korban yang terpapar virus Covid-19. Kita mendoakan pula agar mereka yang ditinggalkan dapat diberikan kekuatan. Doa dapat menjangkau tempat-tempat yang tidak terjangkau secara fisik, dan dunia saat ini tengah membutuhkan banyak doa.
Kedua: Karya Kasih Jasmani
Dalam karya kasih jasmani, kita diajak untuk menunjukkan aksi konkret berupa tindakan nyata kepada orang lain. Banyak saudara kita yang mengalami penderitaan akibat situasi pandemi Covid-19 ini, baik dari segi kesehatan, ekonomi, ataupun juga aspek kehidupan lainnya. Banyak orang terpapar harus menjalani isolasi mandiri, baik di rumah maupun di tempat isolasi khusus bagi pasien Covid. Banyak orang kekurangan bahan makanan, obat-obatan, alat perlindungan diri dari virus, baik itu masker, hand sanitizer, dan lain-lain. Kita dapat menunjukkan aksi kasih ini melalui tindakan dengan membagikan makanan, memberi perlindungan seperti menyediakan tempat untuk isolasi mandiri bagi pasien yang terpapar Covid-19 (jika ada), dan juga menunjukkan kepedulian kita bagi korban pasien Covid-19 yang sedang isolasi mandiri dengan membagikan masker, hand sanitizer dan lain sebagainya sebagai bentuk kepedulian kita kepada mereka. Dan banyak lagi hal lain yang bisa kita lakukan.
Kita harus menunjukkan peran kita sebagai seorang Kristen yang memperhatikan orang lemah, berbeban berat, dan menderita, seperti Yesus sendiri yang telah menunjukkan belas kasih-Nya kepada semua anak-Nya. Dengan berkeliling kota dan desa, Yesus mengajar dalam rumah-rumah ibadat dan memberitakan Injil kerajaan Surga serta melenyapkan segala penyakit dan kelemahan (bdk. Mat 9:35). Kita pun mempunyai kesempatan untuk mencintai dan menghormati Allah dengan menunjukkan kasih kepada sesama kita, terlebih di situasi pandemi Covid-19 yang sedang melanda dunia saat ini.
Oleh : Guido Alvin Clementino Tuas Ӏ @guidoalvin12