Aku, Pelajar Katolik: Yuk Ikut Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Halo sobat Youcat. Kebanyakan dari kita-kita OMK ini adalah pelajar. Dan sebagai pelajar, tentunya tugas utama kita adalah belajar. Akan tetapi, kita pasti pernah merasa jenuh, bosan, dan bahkan mempertanyakan, mengapa sih aku harus terus belajar? Apa sih istimewanya menjadi pelajar?
Nah, di tulisan kali ini, kita akan membahas tentang istimewanya menjadi pelajar di Indonesia yang merdeka ini, dan bagaimana kita bisa ikut membela negara dan mewartakan Kabar Gembira sebagai pelajar.
Yuk kita simak…
Pendidikan Itu Anugerah
Pada setiap upacara bendera pada hari Senin, kita selalu mendengar pembacaan Pembukaan UUD 1945. Di sana, kita bisa mendengar bahwa salah satu tujuan negara adalah “mencerdaskan kehidupan bangsa”.
Nah, kita sudah merasakan pemberian negara kita dengan bangku sekolah yang sekarang ini bisa kita nikmati. Ini perlu disyukuri banget loh. Bayangkan kalau kita masih dijajah, tentu saja kita akan sulit memperoleh pendidikan yang layak.
Pertanyaannya adalah, apakah aku sudah berusaha mencerdaskan diriku sendiri?
Sementara itu, banyak orang lain di luar sana, atau bahkan teman-teman kita sendiri, yang tidak mampu menikmati pendidikan yang layak seperti yang kita rasakan. Dan juga, masih banyak pula orang yang belum mampu membedakan mana berita yang benar dan mana yang palsu, entah karena menerima pengajaran yang salah ataupun kurang menerima pendidikan yang semestinya. Ada juga yang tidak mampu mendapat pekerjaan yang layak karena tidak memiliki tingkat pendidikan yang dikehendaki perusahaan.
Ada banyak masalah bangsa kita yang akarnya disebabkan oleh kurangnya pendidikan.
Dan kita, sebagai anak muda yang sudah banyak menikmati fasilitas pendidikan yang bagus, belum lagi les dan kursus, tentu perlu mensyukurinya.
Bagaimana kita mensyukurinya sehingga mampu berbuah banyak?
Yuk, Ikut Mencerdaskan Kehidupan Bangsa
Kita perlu meneladan Yesus, sang teladan sejati. Sebagai manusia yang sangat cerdas dan bijak, tentu tidak sulit dong membayangkan kalau Yesus kecil adalah anak yang rajin belajar. Ia terus belajar hingga Ia menjadi orang dewasa yang cerdas, bijak, dan memiliki refleksi yang dalam.
Dan Yesus tidak menyimpan kecerdasan dan kebijaksanaan-Nya seorang diri. Ia terus mengajar dan mengajar orang banyak kemanapun ia pergi. Ia mengajar orang-orang bangsanya agar mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, hingga akhirnya bebas dari kebiasaan dosa dan kesusahan hati.
Bisa dibilang, Yesus ikut “mencerdaskan kehidupan bangsa”-Nya dengan berbagai pengajaran, termasuk “mencerdaskan kehidupan” kita dalam menjalani kehidupan.
Nah, kita pun perlu meneladani Yesus agar setelah cerdas, kita pun bisa ikut “mencerdaskan kehidupan bangsa” kita.
Caranya? Tentu dimulai dengan rajin belajar. Kalau kita rajin belajar, kita pasti akan menjadi murid yang pintar sehingga kita bisa membantu teman kita yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Di dunia medsos kita juga bisa ikut membantu “mencerdaskan kehidupan bangsa” dengan berhenti menyebarkan hoax dan ujaran kebencian. Kita juga bisa ikut membuat konten-konten atau postingan yang informatif, inspiratif, dan kreatif dengan bakat kita masing-masing agar dunia medsos kita penuh dengan energi positif dan konten-konten yang mencerdaskan. Kita juga bisa bekerja sama dalam grup-grup yang sesuai minat bakat kita agar kita mampu membuat konten atau postingan yang lebih wow lagi.
Nantinya, ketika kita sudah bekerja, kita bisa ikut “mencerdaskan kehidupan bangsa” dalam pekerjaan kita masing-masing. Caranya? Bekerjalah dengan penuh integritas, say no to korupsi. Dengan begini, kita bisa memberi teladan dan inspirasi bagi teman kerja kita dan orang yang kita layani. Inilah cara kita “mencerdaskan kehidupan bangsa” dalam lingkungan kerja kita masing-masing.
Nah, tidak lengkap membicarakan “mencerdaskan kehidupan bangsa” tanpa membahas kedalaman rohani kita. Seperti Yesus, kitapun perlu rajin berdoa dan merenungkan Kitab Suci. Bila kehidupan rohani kita mendalam, kita bisa ikut “mencerdaskan kehidupan bangsa” dengan memberi keteduhan hati kita kepada orang lain, entah dengan menemani curhat, mengajak ke Gereja, ataupun dalam memberi komentar di medsos.
Dengan beginilah, kita bisa mensyukuri pendidikan yang boleh kita terima dengan penuh buah. Sekaligus, inilah bentuk bela negara kita bagi Indonesia kita yang tercinta sebagai seorang pelajar Katolik.
Jadi, yuk, belajar yang rajin agar jadi pemuda yang cerdas yang mampu turut mencerdaskan kehidupan bangsa kita.
>Yuk Berefleksi
Apakah aku sudah mensyukuri pendidikan (sekolah, les, kursus) yang aku terima selama ini? Apakah aku sudah cukup rajin belajar dan berlatih?
Dengan kemampuan, minat, dan bakatku sekarang, apa ya kira-kira yang bisa kita sumbangkan untuk ikut mencerdaskan kehidupan bangsa kita?
>Yuk Dicoba
Yuk, kita mulai lebih disiplin dalam belajar. Buatlah porsi waktu khusus untuk belajar. Selain itu, jangan hanya belajar sendiri. Yuk, bikin kelompok-kelompok belajar. Jangan hanya membuat kelompok belajar dengan teman-teman yang pintar, ajaklah juga teman-teman yang kesulitan dalam belajar agar mereka bisa ikut jadi orang yang pintar.
>Yuk Dibaca
Youcat no. 60, 299, 300, 301
Docat no. 41, 42, 87, 88, 110, 134 – 138, 305