Alamku, Rumah Kita Bersama: Yuk Kita Jaga Alam dan Lingkungan Kita!
Beberapa bulan belakangan ini, media sosial dihebohkan oleh betapa parahnya sampah-sampah plastik yang ada di lautan. Tidak sedikit yang menampilkan hewan-hewan yang tersiksa akibat menelan ataupun terlilit sampah-sampah di laut. Selain itu, isu pemanasan global juga tak pernah surut.
Bagaimana kita, Orang Muda Katolik dan sahabat Youcat Indonesia harus menyikapinya?
Bumi adalah Rumah Bersama
Sumber-sumber alam adalah anugerah tak terkira yang diberikan Allah kepada manusia. Manusia memiliki tugas untuk melindungi harta karun ini dan melawan tindakan-tindakan yang merusak keutuhan bumi.
- Paus Benediktus XVI
Dalam ensiklik Laudato Si, Pau Fransiskus mengatakan bahwa bumi kita ini adalah “rumah bersama” seluruh umat manusia. Nah, sama seperti rumah (atau kamar kos) kita masing-masing yang perlu dirawat, bumi kita sebagai “rumah bersama” juga perlu dirawat. Paus Fransiskus sangat mendukung dan mendorong kita untuk terus peka akan kondisi lingkungan kita dan berjuang sebisa mungkin untuk merawatnya.
Tanpa rumah yang baik, kita pun tidak akan merasa nyaman dalam hidup kita. Kita tidak dapat tidur dengan nyenyak, makan di rumah tidak terasa enak, kumpul bareng juga jadi tidak seru. Sama seperti alam kita ini. Tanpa alam yang baik, hidup kita juga tidak akan terasa nyaman. Lihat saja berita-berita soal asap kabut yang tebal tiap kali ada kebakaran hutan ataupun berita tentang tingginya tingkat polusi di Jakarta akhir-akhir ini. Itu semua mengingatkan kita untuk terus menjaga alam kita sebagai “rumah kita bersama”.
Apa yang Bisa Kita Lakukan?
Tentu saja, rawat alam kita.
Caranya?
Kita bisa mulai dari kebiasaan sederhana kita sehari-hari.
Misalnya, tidak membuang sampah sembarangan dan memisahkan sampah sesuai jenisnya. Dengan tidak membuang sampah sembarangan kita turut menjaga kebersihan lingkungan. Kedengarannya sederhana, tapi tindakan sederhana itu bisa turut mencegah masalah yang luar biasa, lho. Ingat isu sampah plastik yang merusak laut? Nah, kita bisa ikut mencegahnya dengan tidak membuang sampah sembarangan di sungai dan di pantai.
Apalagi, kalau kita memilah-milah sampah harian kita. Kita bisa memisah sampah organik terutama kulit buah dan sisa sayur lalu mengolahnya menjadi pupuk. Kita juga bisa ikut gerakan bank sampah dan mengumpulkan sampah-sampah yang dapat didaur ulang di bank sampah. Dengan demikian kita bahkan bisa dapat manfaat lebih dari sampah kita. Keren kan?
Kita juga bisa mengurangi sampah plastik dengan menggunakan tas kita sendiri sebagai ganti kantong plastik saat kita berbelanja.
Kita juga bisa ikut mengurangi polusi udara dengan mengurangi pemakaian kendaraan pribadi kita seperti sepeda motor atau mobil. Kita bisa beralih menggunakan sepeda kayuh, sepeda listrik, berjalan kaki, atau menggunakan kendaraan umum. Kita juga bisa ikut mengurangi kemacetan bila kita beralih menggunakan kendaraan umum. Selain itu, dengan menggunakan sepeda kayuh ataupun berjalan kaki, kita juga bisa menjadi lebih sehat karena sekalian berolahraga.
Kita juga bisa coba-coba menanam tanaman sendiri. Tidak harus tanaman yang bagus-bagus, kita bisa mencoba menanam biji-bijian dari buah yang kita makan seperti apel, jeruk, mangga, atau bahkan tomat dan cabai. Kita juga bisa mencoba-coba menanam dengan cara hidroponik yang sederhana. Dengan begini, selain menyejukkan rumah dan lingkungan kita, kita juga bisa memetik hasil buah-buahan dari tanaman yang kita tanam.
Atau, kita juga bisa ikut gerakan-gerakan seperti gerakan pungut sampah.
Apapun itu, yuk kita mulai dari hal-hal sederhana di sekitar kita. Dan berbekal kreatifitas dan semangat muda kita, yuk kita lakukan gerakan peduli lingkungan yang anak muda banget dan kekinian agar makin banyak anak muda yang tergerak untuk menjaga lingkungan.
Yuk, peduli alam kita mulai dari halaman rumah kita.
“Kita semua dipanggil untuk membangun dunia sebagaimana Allah telah menciptakan taman yang indah untuk dirawat, di mana semua orang bisa hidup bersama.”
- Paus Fransiskus
> Yuk Berefleksi
Apakah aku sudah cukup peduli akan kondisi lingkunganku (buang sampah sembarangan atau tidak, memakai kendaraan pribadi atau umum, sudah menghemat air dan listrik atau belum)? Atau aku masih cuek saja?
Lihatlah kondisi lingkungan sekitar rumah atau kos kalian. Kira-kira hal sederhana apa yang bisa aku lakukan untuk kondisi alam lingkungan sekitar rumahku? Apakah ada banyak sampah? Apakah ada banyak lahan kosong yang gersang? Gunakanlah kreatifitas kalian untuk melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada.
> Yuk Dicoba
Dari contoh-contoh yang ada dan dari hasil refeksi kalian, yuk buat langkah nyata yang paling sesuai dengan kondisi lingkungan di sekitar tempat tinggal kita agar lebih nyaman bagi kita dan tetangga-tetangga kita.
> Yuk Dibaca
Youcat no. 57
Docat bab 10
ensiklik Laudato Si ( http://jpicofmindonesia.com/wp-content/uploads/2015/09/Ensiklik-LAODATO-SI_Indonesia.pdf )