Belajar Berdoa Bareng St. Teresa dari Avila

#santo-santa, #santa, #Teresa dari Avila, #doa, #berimanbukanrecehan,
15 October 2020
Belajar Berdoa Bareng St. Teresa dari Avila

Halo Sobat YOUCAT

Sobat YOUCAT tahu nggak siapa itu St. Teresa dari Avila? St. Teresa dari Avila adalah santa yang terkenal karena ketekunannya dalam berdoa. Karena St. Teresa dari Avila tekun berdoa, sudah pasti dong kita bisa banget belajar berdoa dari St. Teresa.

Yuk kita belajar berdoa bareng St. Teresa dari Avila.

Sebelumnya kita kenalan dulu ya dengan santa yang satu ini!

Siapa itu St. Teresa dari Avila?

St. Teresa dari Avila adalah seorang biarawati Ordo Karmelit Takberkasut (OCD). Dia adalah seorang mistikus, pujangga, dan pembaru dalam Gereja Katolik. Hidupnya yang penuh warna disebabkan oleh semangatnya yang tak kenal lelah dalam usaha pembaruan pada kehidupan membiara kontemplatif.

Pada saat itu, banyak terjadi kemerosotan hidup rohani dalam lingkungan para biarawan-biarawati. Para biarawati yang berasal dari keluarga kaya dapat menikmati berbagai kemewahan hidup di dalam biara sedangkan biarawati yang berasal dari keluarga miskin terkadang bisa sampai tidak memiliki sepatu yang layak. Kehidupan membiara yang semu ini meningkatkan sifat dan perilaku keduniawian yang tidak seharusnya dilakukan oleh para biarawan dan biarawati. Ketidakpuasan publik terhadap Gereja juga semakin meningkat.

St. Teresa yang berasal dari keluarga kaya awalnya hidup dengan enak dan nyaman di dalam biara. Tetapi ketidakpuasan dan kegelisahannya akan hidup doa yang semu itu semakin besar. Dengan diteguhkan oleh pengalaman-pengalaman mistiknya, dia memberanikan diri untuk menegakkan kembali kekhasan karakter hidup doa dan penitensi dalam Ordo Karmelit. Demikianlah St. Teresa memulai mendirikan Ordo Karmelit Takberkasut (OCD) bersama dengan St. Yohanes dari Salib.

Berbagai tulisannya menunjukkan kedalaman dan keindahan hidup doa yang berujung pada persatuan mesra dengan Tuhan yang adalah sumber kebahagiaan yang sejati. Banyak sekali ajaran-ajarannya tentang hidup doa yang layak kita pelajari.

St. Teresa dari Avila diperingati oleh Gereja Katolik setiap tanggal 15 oktober. Ia adalah wanita pertama yang disebut sebagai pujangga Gereja oleh Paus St. Paulus VI pada tahun 1970. Selain itu St. Teresa dari Avila juga adalah salah satu dari santo-santa pelindung negara Spanyol.

Ajaran St. Teresa dari Avila

Apa itu doa?

St. Teresa berkata, “Doa tidak lain adalah meluangkan waktu untuk berdua saja bersama Dia yang mengasihi aku.” Dengan kata lain, doa adalah waktu bersama antara dua sahabat yang saling mengasihi. Itu saja intinya! Bukankah Tuhan Yesus sendiri berkata, “Aku menyebut kamu sahabat.” (Yoh 15:15) Berdoalah dengan kesederhanaan hati ini.

Pentingnya disiplin dalam hidup doa

Berelasi dengan Tuhan dalam doa adalah bagaikan udara yang dihirup oleh tubuh kita. Jiwa yang sehat sangat membutuhkan doa yang benar. Doa adalah oksigen bagi jiwa kita.

Tetapi ada banyak sekali godaan dan tantangan bagi orang yang bertekad menekuni hidup doa. Demikian juga terjadi kepada St. Teresa. Ia sendiri bergulat selama lebih dari 18 tahun dalam hidup doa! Disiplin dalam berdoa harus dilakukan sepanjang hidup kita. Maka janganlah menyerah! “Kita harus memiliki tekad yang teguh untuk tidak menyerah dalam berdoa.”

Mengasihi Tuhan Yesus dalam hidup doa

St. Teresa memberikan kita petunjuk untuk berprogres dalam hidup doa, yaitu merenungkan kemanusiawian Yesus yang sempurna, terlebih merenungkan Sengsara Yesus. Dengan sering meluangkan waktu bersama Yesus, Putra Allah dan Anak Manusia, kita semakin mengenalNya, maka kita semakin mampu mengasihiNya lebih dalam. Kasih kepada Yesus inilah yang kemudian menguatkan dan memampukan kita untuk melakukan kebaikan dan berpraktik kebajikan terutama di saat yang paling menyusahkan dan melemahkan bagi kita.

Roh Kudus: guru ilahi dalam hidup doa

Ketika St. Teresa mengalami masa dimana dia merasa susah sekali untuk berdoa, seorang romo Yesuit memberinya nasihat yang sederhana dan lugas, tetapi berkuasa untuk mengubah hidupnya! Romo tersebut menegaskan kepada Teresa bahwa ia butuh berdoa kepada Roh Kudus. Setelah mengikuti nasihat untuk mengandalkan Roh Kudus, kehidupan doa Teresa meningkat pesat. Ternyata benar kata Rasul Paulus bahwa, “Demikian juga Roh membantu kita dalam kelemahan kita; sebab kita tidak tahu, bagaimana sebenarnya harus berdoa; tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita kepada Allah dengan keluhan-keluhan yang tidak terucapkan.” (Rom 8: 26) Mari kita biarkan diri kita untuk dibimbing oleh guru terbaik dalam hidup doa yaitu Roh Kudus.

Bimbingan rohani

Berkembang dalam hidup doa membutuhkan bimbingan rohani dari imam yang memiliki kehidupan doa yang baik dan tekun. Karena adalah lazim bagi manusia untuk keliru, ada bahaya yang menunggu kita dalam hidup doa akibat kekeliruan yang disebabkan oleh ketidaksempurnaan kita dalam berbagai macam hal. Di sinilah sebenarnya si iblis sering mencoba menyesatkan kita dengan kedok-kedok kebaikan, bahkan dengan kedok kesalehan!

Maka selama hidupnya, St. Teresa sering berpaling kepada beberapa pembimbing rohani seperti St. Yohanes dari Salib, OCD; St. Fransiskus Borgia, SJ; St. Petrus dari Alkantara, OFM, juga imam Yeronimus Gracian yang adalah teolog terkenal Ordo Dominikan di saat itu. Hal ini menunjukkan betapa selektifnya St. Teresa dalam memilih pembimbing rohani. Seperti yang dikatakan oleh St. Yohanes dari Salib bahwa orang yang membimbing dirinya sendiri adalah tindakan buta yang membahayakan. Percayakanlah keselamatan jiwamu kepada pembimbing rohani yang memiliki pengetahuan dan pengalaman kehidupan rohani yang dalam dan benar.

Pembaruan terus-menerus

Highlight dalam kehidupan St. Teresa adalah pembaruan. Dia menyadari bahwa Gereja membutuhkan pembaruan, dan aku akan dimampukan membawa pembaruan dalam Gereja hanya jika aku sendiri terus-menerus diperbarui. Pembaruan Gereja harus dimulai dari pembaruan atas diri kita sendiri! Pembaruan diri terus-menerus ini menjadi proyek pribadi St. Teresa seumur hidupnya, dan hal ini dimungkinkan oleh hidup doa yang baik. Ketika berdua bersama Tuhan, kita dapat lebih peka menyadari arahan Roh Kudus tentang apa yang harus kita perbaiki dalam diri sendiri, juga bagaimana harus memperbaikinya.

Menimba kekuatan dari doa untuk memanggul salib harian

Yesus berkata, “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.” (Luk 9: 23) Hal yang tidak pernah kurang dalam hidup para santo-santa adalah besarnya salib yang harus mereka pikul demi Kerajaan Allah. St. Teresa memiliki salib yang besar berupa amanat Tuhan untuk memperbarui kehidupan doa dan laku tapa dalam hidup para biarawan-biarawati dengna mendirikan sebuah ordo baru.

Betapa besar tantangan yang harus dihadapinya! St. Teresa tidak memiliki kesehatan tubuh yang baik, selain itu dia banyak diserang oleh para biarawan-biarawati yang lebih memilih untuk hidup enak di dalam biara, dan sebagainya. Tetapi St. Teresa tidak berputus asa. Kehidupan doanya yang kuat memampukan ia untuk menjalani segala kesukaran dengan kepercayaan yang semakin murni kepada Tuhan.

Demikianlah sekalipun penuh rintangan, St. Teresa dapat hidup bahagia di dalam Tuhan! “Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan atau kelaparan atau ketelanjangan atau bahaya atau pedang? … Tetapi dalam semuanya itu kita lebih daripada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita.” (Rom 8:35, 37)