#Share: Belajar untuk Percaya Melalui Devosi kepada Hati Kudus Yesus
Halo sobat YOUCAT, namaku Yufita Dewi Rahmawati, biasa dipanggil Fita. Aku berasal dari Keuskupan Sintang di Pulau Kalimantan. Aku ingin berbagi dengan kalian pengalamanku tentang devosi kepada Hati Kudus Yesus.
Pengalamanku ini aku alami pada waktu aku mendaftar masuk perguruan tinggi tahun 2017 yang lalu. Aku ambil tes masuk ke suatu jurusan yang jadi idamanku waktu itu. Selain persiapan belajar tentunya, aku juga melakukan devosi kepada Hati Kudus Yesus.
Tapi, aku melakukan devosi ini dengan rasa kurang percaya. Berbagai macam pikiran muncul di benakku. Aku bimbang dan bertanya dalam hati, “bagaimana mungkin ini akan terjadi?” Bergelayut dengan pikiran-pikiran itu, aku kemudian ternyata tidak lulus tes.
Saat itu, aku sempat marah kepada Tuhan. “Kan’ aku sudah devosi, aku sudah rajin berdoa, hasilnya kok gini?”. Begitu kira-kira aku marah dan menyalahkan Tuhan. Di sisa-sisa harapanku, aku pun berdoa kepada Tuhan di dalam devosiku, “Kalau memang ini jalan-Mu, berikanlah aku yang terbaik bagi-Mu”. Tapi kali ini aku merasakan hal yang berbeda. Aku yang tadinya kurang percaya kini benar-benar percaya kalau Tuhan akan menolongku. Aku juga memasrahkan segalanya kepada Tuhan.
Ternyata, pada saat pengumuman, aku pun lulus meskipun bukan di jurusan yang aku mau. Aku tetap senang karena aku lulus dan bisa kuliah.
Dengan adanya kejadian ini, aku sadar bahwa aku tidak boleh setengah-setengah dalam percaya kepada Tuhan terutama dalam berdevosi. Aku sadar aku perlu memasrahkan semua kedalam tangan-Nya. Ya, meskipun bukan di jurusan yang aku mau, tapi ternyata Tuhan malah menunjukkan yang terbaik yang tak pernah aku pikirkan sebelumnya. Seandainya saja aku diterima di jurusan yang aku mau, aku tidak tahu bagaimana orang tuaku akan mampu membiayai kuliahku. Pasti akan berat nantinya.
Lewat pengalaman ini, aku belajar bahwa Tuhan itu memang beneran baik. Lewat devosi Hati Kudus Yesus, Ia menunjukkan kepadaku jalan yang terbaik.
(Sharing dari: Yufita Dewi Rahmawati, OMK Keuskupan Sintang)