Bersyukur Menjadi Pribadi yang Dipilih
“Kita adalah pribadi yang dipilih oleh Allah, juga kalau dunia kita tidak memilih kita.” Henri Nouwen
Sobat YOUCAT, coba bayangkan hosti yang diambil oleh imam. Bayangkan bagaimana sebuah hosti dibuat dari gandum dipilihan yang lalu diambil oleh imam dan diberikan kepada kita. Sama seperti kita, kita semua dipilih oleh Allah untuk menjadi anak-anak-Nya, dan dengan demikian, menjadi #ManusiaPaskah. Tentu ini bukan hal yang main-main. Yesus Kristus, Allah kita, bahkan rela menderita dan wafat bagi kita untuk menunjukkan betapa kita dikasihi oleh Allah. Namun, ada kalanya sulit bagi kita untuk meraskaan bahwa diri kita dikasihi oleh Allah. Bahkan, mungkin ada juga yang memandang “kalau kamu yang dipilih, berarti yang lain nggak dong?” Bagaimana kita menghadapi fenomena-fenomena tersebut dan tetap setia menjadi #ManusiaPaskah yang dikasihi dan dipilih oleh Allah?
Kita Semua Dipilih Secara Khusus
Kita semua dipanggil dan dipilih Allah untuk menjadi anak-anak-Nya. Dan Allah memilih masing-masing dari kita secara khusus dan personal untuk suatu tujuan tertentu. Ia tidak hanya memilih kita hanya karena kitalah yang terbaik dan yang lain kurang baik. Tidak. Allah memilih kita sebagai diri kita apa adanya, dengan segala kelemahan kita dan kekurangan kita. Justru, Ia memilih kita yang lemah agar Ia sendiri mampu melengkapi kelemahan dan kekurangan kita.
Sebagai contoh, mari kita lihat ke-12 rasul yang dipilih oleh Yesus. Mereka bukanlah orang yang langsung sempurna. Mereka kerap mengalami ketakutan dan kebimbangan bahkan sampai-sampai Yesus sendiri menegur mereka. Apalagi Petrus. Kita mungkin melihat Petrus sebagai sosok yang layak dipilih namun sebenarnya ia pun masih punya banyak kelemahan. Ia pernah ditegur Yesus sampai disebut Iblis karena menolak pemberitahuan Yesus akan sengsara-Nya (lih Mat 16:21-23), dan itu terjadi setelah Yesus memberikan kunci Kerajaan Surga kepada Petrus! (lih Mat 16:13-20) Petrus juga meninggalkan Yesus dan menyangkal-Nya meski ia sendiri berjanji akan terus mengikuti Yesus bahkan jika ia harus mati (lih Mat 26:33-35). Namun nyatanya ia dan rasul-rasul lainnya tetap dipilih oleh Yesus. Dan lihatlah, mereka akhirnya menjadi pribadi yang luar biasa karena mereka terus berpegang bahwa mereka adalah pribadi yang dipilih dan dikasihi oleh Allah
Itu artinya, jika Allah memilih kita, Allah sudah tahu betul seluruh kelemahan dan kelebihan kita serta memiliki rencana yang luar biasa untuk kita. Sekali Allah memilih kita, selamanya kita menjadi anak-anak-Nya dan selamanya pula kita menjadi #ManusiaPaskah.
Menjadi Pribadi yang Dipilih Allah di Tengah Penolakan Dunia
Namun bagaimana kita bisa tetap percaya bahwa kita adalah pribadi yang dikasihi jika kita mengalami penolakan? Ada tiga tips yang bisa kita pegang.
Pertama, kita perlu selalu ingat bahwa kita adalah pribadi yang dipilih oleh Allah bahkan jika kita ditolak oleh dunia. Cinta Allah yang menyebabkan Diri-Nya memilih kita jauh lebih besar dari segala sesuatu sehingga setiap kita mengalami penolakan kita bisa berdoa kepada Allah dan berkata kepada diri kita bahwa kita dicintai oleh Allah yang Maha Baik. Kedua, kita bisa mencari lingkungan dan orang-orang yang menerima kita dan mendukung kita menjadi diri kita yang lebih baik. Kita bisa menemukannya di dalam keluarga kita, sahabat-sahabat kita, atau di dalam Gereja. Bisa jadi Allah ingin menunjukkan kasih-Nya kepada kita melalui mereka. Dan yang ketiga, syukurilah keberadaan kita serta kebaikan-kebaikan kecil yang kita terima sehari-hari. Syukurilah apa yang kita miliki, apa yang kita terima, kebaikan yang sudah dapat kita lakukan hari ini, dan masih banyak hal lain yang dapat kita syukuri dalam hidup kita. Semakin kita bersyukur, semakin mudah kita mensyukuri hidup kita, dan semakin mudah pula kita menyadari kasih Allah yang memilih kita.
Aku Mengikuti Allah Karena Ia Mengasihiku!
Dengan terus menyadari bahwa kita adalah pribadi yang dipilih oleh Allah karena kasih-Nya, kita akan menjadi orang yang penuh kebahagiaan meski kita mengalami kesulitan hidup. Kita menjadi mau mengikuti-Nya kemanapun Ia pergi dengan bahagia meskipun jalannya berat dan berliku. Itulah pentingnya kesadaran sebagai pribadi yang dikasihi Allah bagi kita #ManusiaPaskah, agar kita tetap ingat hakikat kita sebagai anak-anak Allah dan agar kita tetap bersemangat mengikuti Kristus meski apapun yang terjadi.
Oleh karena itu, Sobat YOUCAT, setiap kali kita merayakan Ekaristi, yuk kita pandang hosti yang diambil dan diangkat oleh imam. Bayangkan bagaimana itu menyimbolkan diri kita yang dipilih dan diangkat Allah menjadi anak-anak-Nya. Ingatlah betapa baiknya Allah kepada kita hingga saat ini. Dan karena kita adalah anak-anak-Nya pupuklah keinginan untuk terus berada dekat dengan Allah dan rasa rindu akan kasih-Nya. Setelah itu, mohonlah agar kita diberi semangat dan kemauan kuat untuk hidup semakin menyerupai Kristus, Putra Tunggal Allah, dalam iman dan harapan kepada Allah dan dalam kasih kepada sesama. Dengan demikian, semakin kita merenungkan makna diambil/dipilih dalam hidup yang Ekaristis, semakin kita dikuatkan untuk menjadi #ManusiaPaskah dalam hidup kita.
Yuk kita renungkan hosti Ekaristi dan bagaimana kita dipilih oleh Allah menjadi #ManusiaPaskah!
Yuk Baca Juga
YOUCAT 56, 58, 59
Nouwen, Henry J.M. 2008. Diambil Diberkati Dipecah Dibagikan. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.