Buahnya Benar-Benar Manis: Cerita Para Fasilitator Study Group YOUCAT

#berimanbukanrecehan, #youcat, #youcatid, #studygroup, #share,
01 August 2020
Buahnya Benar-Benar Manis: Cerita Para Fasilitator Study Group YOUCAT

Pandemik Covid-19 yang merebak di seluruh dunia, termasuk Indonesia, tak menghentikan langkah YOUCAT Indonesia untuk menghadirkan pewartaan Kasih Allah kepada kawan-kawan orang muda, pendamping, dan Gereja Indonesia. Demikian pula semangat yang serupa dimiliki pula oleh ketujuh fasilitator Study Group YOUCAT yang mendampingi 10 kelompok Study Group yang dimulai pada Juni 2020.

Lalu bagaimana cerita mereka mendampingi Study Group secara daring? Penasaran?

Yuk kita kulik beberapa cerita mereka, Sobat YOUCAT!

Pengalaman Baru, Deg-Degan, Hingga Takut Menyesatkan

Tentu tak mudah untuk memulai relasi dengan orang baru, apalagi memfasilitasi sebuah grup studi untuk memperdalam iman. Keraguan tentu ada. Belum lagi kekhawatiran untuk proses pembelajarannya. Apalagi kalau ini merupakan pengalaman pertama. Perasaan yang sama itu dirasakan oleh Kak Savi yang mendampingi Study Group St. Gabriel, Kak Nadia yang mendampingi Study Group St. Clara Asisi dan Study Group St. Carolus Borromeus, dan Kak Luzzy yang mendampingi Study Group St. Fransiskus Asisi.

“Awalnya sempat deg-degan karena saya biasanya mendampingi anak-anak BIAK (red: Bina Iman Anak Katolik). Menjadi fasilitator untuk OMK, bahkan pendamping OMK dalam Study Group YOUCAT ini merupakan suatu pengalaman baru bagi saya…”, ungkap Kak Luzzy yang berasal dari Keuskupan Surabaya melukiskan perasaannya pada awal dipercaya menjadi fasilitator. Sharing rasa deg-degan itu diamini pula oleh Kak Savi. “Deg-degan kalau ada yang nanya terus aku ga paham..”, begitu ungkap Kak Savi mengutarakan pengalaman perdananya untuk menjadi fasilitator. Hal senada pun dirasakan pula oleh Kak Nadia Nicole, OMK Keuskupan Surabaya yang berdomisili di Blitar, Jawa Timur, yang menjadi fasilitator untuk 2 (dua) kelompok Study Group. “Pada awalnya sempat ragu ketika harus menjadi fasilitator study group… takut bila apa yang saya sampaikan itu menyesatkan… namun setelah konsepnya jadi, aku jadi bener-bener optimis kalau ini akan berbuah manis. Dan, saya memilih untuk menjadi fasilitator Study Group karena hal ini merupakan pilihan bentuk ekspresi sukacita saya untuk berbagi…”

1Agustus1

Laurent Saviour (OMK Keuskupan Surabaya), Fasilitator Study Group St. Gabriel

Seru, Sukacita, Belajar Lagi, dan Berbuah

Perasaan-perasaan khawatir di awal itu ternyata sirna seiring dengan bergulirnya proses Study Group. Ketiga kakak fasilitator itu pun menikmati pengalaman belajar bersama dengan anggota kelompoknya dan menemukan keseruan-keseruan dan hal positif dalam prosesnya. “Seru karena ngajarin hal ke orang lain!” begitu kisah Kak Savi dengan penuh sukacita. “Yang bikin seru juga, kelompokku ada yang dari Palembang dan Ambon hehehe.. Karena Study Group-nya dilakukan secara online, jadi dimungkinkan banget untuk bisa bertemu OMK lain dari berbagai wilayah di Indonesia..”

Selain itu, Kak Luzzy juga merasakan sukacita dari proses Study Group YOUCAT ini berkat dukungan dari teman-teman sesama fasilitator yang sungguh menguatkan dan membantunya dalam melaksanakan tanggung jawab sebagai fasilitator. “Sukacita saya rasakan karena bisa belajar bersama, baik dengan anggota kelompok, maupun dengan sesama fasilitator… Sukacita juga karena mendapat teman-teman baru.”, demikian sharing dari Kak Luzzy.

1Agustus2

Luzzy Loekito, (Pendamping Keuskupan Surabaya), Fasilitator Study Group St. Fransiskus Asisi

Selain merasakan keseruan, Kak Nadia juga merasakan bahwa melalui Study Group YOUCAT ini, dirinya ikut dipacu untuk belajar lagi agar dapat membawakan materi dengan baik seiring dengan berjalannya proses Study Group YOUCAT ini. Konten dalam Study Group yang menantang, juga dirasakan oleh Kak Nadia dapat membuat dirinya dan para peserta berpikir lebih kritis dengan fenomena-fenomena di sekitar mereka.

Lalu sejauh ini bagaimana perkembangan kelompok Study Group-nya Kak Luzzy? “Puji Tuhan, 4 dari 5 orang anggota kelompok saya sangat aktif dan kooperatif dalam mengikuti Study Group!” Begitu ungkap Kak Luzzy mengisahkan perkembangan Study Group-nya. Dan, ternyata hal itulah yang semakin meningkatkan semangat Kak Luzzy untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik bagi proses Study Group. Wow! Keren ya!

Menurut Kak Nadia, konsep Study Group yang intim, atau dilakukan dalam kelompok kecil, ternyata memang membuat teman-teman tidak ragu untuk mengutarakan pemikiran mereka atau berbagi sharing antara satu dengan yang lainnya. “Yang paling saya kagum adalah banyak dari teman-teman yang belum mendalami jadi bisa mendapatkan insipirasi dari mereka yang sudah mengalami karena mereka saling berbagi… Akhirnya mereka pun dapat saling memperkaya iman mereka… Kebetulan Study Group saya anggotanya semua cewek, jadi saya pun bisa membagikan cerita saya kepada mereka, dengan harapan bisa menginspirasi mereka yang sedang dalam kegalauan…”, begitu cerita Kak Nadia.

Sungguh menarik pula dari penuturan Kak Nadia bahwa seiring berjalannya Study Group ternyata menggerakkan kawan-kawan peserta Study Group yang menjadi yang semakin aktif dalam kegiatan Gereja maupun YOUCAT. Bahkan, ada pula lho yang kemudian menjadi volunteer YOUCAT Indonesia. Keren banget kan?! “Buahnya benar-benar manis…”, ungkap Kak Nadia mensyukuri proses perkembangan anggota Study Group­-nya.

1Agustus3

Nadia Nicole, (OMK Keuskupan Surabaya), Fasilitator Study Group St. Clara Asisi dan Study Group St. Carolus Borromeus

Perlu Menjaga Api

Tentu saja semangat mengikuti dan mendampingi Study Group tetap perlu dijaga ya kawan-kawan. Jangan sampai api semangat itu kemudian padam. Nah, buat Kak Luzzy, ternyata ini lho kunci agar semangat mengikuti dan mendampingi Study Group itu tetap berkobar-kobar nyalanya. “Perlu tetap semangat karena semangat kita akan mempengaruhi anggota kelompok kita. Perlu juga komitmen dan kedisiplinan agar Study Group dapat terus berlanjut (long lasting)…”, demikian kata Kak Luzzy.

Tentu saja hal itu tidak hanya berlaku untuk para fasilitator ya Sobat YOUCAT hehehe.. Hal itu juga penting dilakukan oleh kawan-kawan peserta Study Group.

Selain beberapa semangat, komitmen, dan kedisiplinan, menurut Kak Luzzy, api semangat Study Group dapat sama-sama dijaga dengan kesediaan para fasilitator dan peserta Study Group untuk saling berbagi, saling mendoakan, saling menguatkan sehingga pada akhirnya dapat bertumbuh bersama dalam iman, harapan, dan kasih Kristus.

Kamu Harus Banget Gabung!

Nah, begitulah beberapa sharing dari Kak Luzzy, Kak Nadia, dan Kak Savi mengisahkan pengalaman mendampingi Study Group YOUCAT sejak Juni 2020 hingga saat ini. Terima kasih banyak ya kakak-kakak atas sharing-nya. Tetap semangat ya untuk Study Group-nya! Semangat juga untuk kakak-kakak fasilitator lainnya, yakni Kak Ricky, Kak Mathilda, Kak Elisabeth, dan Kak Willem!

Eh, sebelum ditutup, ada pesan penting nih untuk kamu dari Kak Savi..

“Hai kawan-kawan orang muda dan kakak-kakak pendamping.. ayo gabung Study Group YOUCAT! Karenaaa… Study Group bisa jadi sarana buat belajar tentang apa yang kita imani melalui sesama orang muda!”

Jadi, tunggu apa lagi? Ayo ikutan Study Group YOUCAT! Pantau terus perkembangannya di semua channel media sosial YOUCAT Indonesia ya, Sobat YOUCAT! Jangan sampai ketinggalan ya!

yvt/wlt