Bunda Maria, Seorang Gadis Yang Mengatakan Ya: Panggilan Yang Berkelanjutan

#Maria, #Panggilan, #Kekudusan,
21 October 2019
Bunda Maria, Seorang Gadis Yang Mengatakan Ya: Panggilan Yang Berkelanjutan

Bayi Yesus lahir ke dunia. Meskipun Yesus telah lahir, namun panggilan Maria tidak berakhir sampai di situ saja. Ya, Maria kini telah menjadi seorang ibu

Panggilan Tidak Pernah Berakhir

Jika kita berpikir “nakal”, kita akan menemukan bahwa kabar gembira yang dibawa oleh malaikat, panggilan Allah kepada Maria hanyalah untuk “mengandung” dan “melahirkan” Yesus. Tidak ada perintah untuk menjadi seorang ibu.

Jika kita berpikir “nakal”, bisa saja Maria menitipkan Yesus sesudah kelahiran-Nya dan memilih hidup yang lebih “normal” bersama Yosef. Perlu kita ingat, tidak seperti Elisabeth ataupun Anna, ibunya, yang sangat ingin memiliki anak karena belum dikaruniai satu pun hingga usia tua, Maria waktu itu belum menikah dan tentu saja karena itu belum memiliki keinginan untuk memiliki seorang anak.

Itu jika kita berpikir “nakal”, lha kabarnya hanya sampai “mengandung dan melahirkan”.

Namun nyatanya Maria bukanlah orang yang “nakal”, ia adalah seorang hamba Allah yang setia menghidupi panggilannya.

Kita bisa belajar apa dari hal ini?

Ternyata, panggilan itu tidak pernah berakhir. Dan justru seluruh hidup kita ini sebenarnya adalah sebuah panggilan.

Misalnya, sering ada orang yang bertanya “eh, panggilanmu jadi apa kira-kira?”, lalu ada yang menjawab “jadi romo” atau “jadi guru”, “jadi dokter”, dan lain-lain.

Lalu, dengan pikiran yang sama nakalnya, kita bisa bertanya lagi, “lha, kalau sudah jadi romo/guru/dokter trus ngapain? Apa panggilannya selesai? Kan sudah tercapai?”

Menjadi romo, guru, dokter, dll bukanlah akhir atau tujuan dari panggilan kita. Seluruh hidup kita inilah panggilan kita di mana kita terus-menerus berjuang agar semakin dekat dengan Allah dan terus berusaha mewujudkan Kerajaan-Nya di muka bumi sesuai dengan cara kita masing-masing.

Lalu, apa yang harus kita lakukan kalau sudah jadi romo, guru, dokter, atau apapun itu?

Jadilah romo, guru, dokter, atau apapun itu dirimu sebaik mungkin.

Mari kita lihat Bunda Maria. Setelah ia melahirkan Yesus, ia lalu terus berjuang menjadi ibu yang baik, setelah ia menjadi ibu yang baik bagi Yesus hingga akhir hidup Yesus di kayu salib, ia akhirnya mampu menjadi ibu yang baik pula bagi para rasul-Nya, Gereja-Nya, dan akhirnya bagi kita semua.

Sama seperti kita. Misalnya, setelah menjadi romo, maka kita harus menggembalakan umat sebaik mungkin hingga akhirnya kita bisa menggembalakan dengan baik semua orang yang dipercayakan kepada kita bahkan masyarakat luas non Katolik sekalipun. Atau, setelah menjadi guru, kita harus terus belajar bagaimana caranya menjadi guru yang baik hingga akhirnya seluruh hidup kita bisa menjadi teladan dan contoh yang baik, tidak hanya di ruang kelas, namun juga di dalam keluarga dan masyarakat di mana kita berada.

Yuk belajar terus dari Bunda Maria dan mari berjuang bersama untuk terus setia dalam hidup panggilan kita!


“Saya senang mengingat kata-kata St. Fransiskus Assisi kepada saudara-saudaranya: “Beritakanlah Injil setiap saat; jika perlu, dengan kata-kata.” Kata-kata itu perlu. . . tetapi kesaksian hidup lebih penting: orang harus melihat Injil, membaca Injil, dalam hidup kita.” ~Paus Fransiskus~


Yuk Direfleksikan

Apa cita-citaku selama ini? Apakah aku sudah meraihnya? Atau apakah aku masih berjuang untuk meraihnya?

Lihatlah dirimu saat ini, semua hal yang kamu miliki, seluruh perjalanan hidupmu, seluruh bakat-bakatmu! Kira-kira, Allah memanggilku untuk hal-hal baik macam apa? Kasih Allah yang seperti apa yang bisa aku wartakan dengan seluruh diriku saat ini? Hal-hal baik apa yang masih bisa aku kembangkan?

Bayangkanlah Yesus menemuimu. Ia melihatmu dengan tatapan-Nya yang dalam dan penuh kasih. Pandanglah tatapan mata-Nya, dan lihatlah dirimu yang tercermin dari kedalaman mata-Nya. Ia lalu mulai menceritakan hal-hal baik yang kamu miliki, kebaikan-kebaikan yang dapat kamu lakukan, dan apa yang bisa kamu lakukan untuk-Nya. Kira-kira apa saja yang akan Ia katakan? Taati dan lakukanlah hal-hal baik yang Ia pesankan kepadamu!

Yuk Dibaca

Youcat no 1, 11, 59, 342

Christus Vivit no 43-48 http://www.dokpenkwi.org/2019/08/20/telah-terbit-seri-dokumen-gerejawi-no-109-christus-vivit/