Doa Penguat Kemartiran: Keteladanan St. Ignatius dari Antiokhia

#doa, #santo, #Ignatius dari Antiokhia, #berimanbukanrecehan, #martir,
17 October 2020
Doa Penguat Kemartiran: Keteladanan St. Ignatius dari Antiokhia

Hai-hai Sobat YOUCAT!

Hari ini peringatan Santo Ignatius dari Antiokhia loh! Sobat YOUCAT sudah tahu kan Santo Ignatius dari Antiokhia itu yang mana? Jangan tertukar ya sama Santo Ignatius Loyola, pendiri Serikat Jesus. Santo Ignatius dari Antiokhia itu uskup ketiga di Antiokhia setelah Santo Petrus dan Santo Evodius. Menurut tradisi, Santo Ignatius merupakan salah satu anak kecil yang dipangku Yesus di hadapan para Rasul. Santo Ignatius juga merupakan murid dari Rasul Yohanes loh.

Setelah 40 tahun menjadi Uskup Antiokhia, Santo Ignatius mendapat kehormatan untuk bisa menjadi martir Kristus di Roma. Santo Ignatius yang berada di Antiokhia dibawa ke Roma untuk dilemparkan ke arena yang berisi singa-singa. Dalam perjalanannya ke Roma itu, beliau menuliskan beberapa surat. Surat-surat itu ditujukan kepada jemaat di Efesus, Magnesia, Tralli, Roma, Filadelfia, Smyrna, dan kepada sahabatnya, Santo Polikarpus.

Surat-surat Santo Ignatius ini menarik loh Sobat YOUCAT. Santo Ignatius yang famous kala itu begitu dicintai oleh umatnya. Siapa sih yang gak sedih kalau gembalanya akan dibunuh? Siapa sih yang diam saja kalau tahu gembalanya akan disiksa? Umat yang begitu mencintai Santo Ignatius berusaha melobi para pegawai pemerintahan Romawi agar Santo Ignatius bisa dibebaskan. Namun, dalam surat-suratnya Santo Ignatius justru menolak bantuan umatnya itu. Ketimbang meminta dibebaskan, Santo Ignatius malah menikmati perjalanannya untuk menjadi martir dan meminta bantuan doa dari umatnya agar dia semakin dikuatkan dalam menghadapi kematiannya. Setelah wafat sebagai martir, jenazah Santo Ignatius dibawa kembali ke Antiokhia dan kini jenazahnya dibaringkan di bawah Basilika Santo Petrus di Roma.

Lalu sekarang, apa yang bisa kita renungkan dari riwayat hidup Santo Ignatius dari Antiokhia?

Menjadi martir Kristus merupakan kehormatan bagi umat Katolik khususnya umat kala itu. Tapi bukan berarti menjadi martir itu adalah hal yang mudah loh, bahkan hingga zaman sekarang. Tanpa iman yang teguh, mudah sekali loh untuk mengingkari iman katolik apalagi ketika didesak oleh pilihan “murtad atau mati”. Mungkin zaman sekarang sudah sangat jarang sekali umat katolik diberi pilihan “murtad atau mati”. Tapi lebih kepada pilihan “murtad atau gak lulus”, “murtad atau gak dipromosi”, “murtad atau gak diterima kerja”, “murtad atau misa sendirian”, atau bahkan ada yang pernah dapat pilihan “kalau kamu gak ikut agamaku, kita putus ya”. Yah… Walaupun sekarang pilihannya sudah bukan antara hidup dan mati, kita tetap bisa menjadi martir Kristus kok. Tinggal kitanya saja yang bagaimana ketika diberi pilihan-pilihan tadi. Apakah kita akan rela meninggalkan iman Katolik kita dan pindah ke lain hati demi pekerjaan, pacar dan bahkan hanya demi menghemat ongkos ojol untuk pergi ke gereja atau kita tetap berpegang teguh pada iman Katolik kita? Sobat YOUCAT, “Di jalan kebenaran terdapat hidup, tetapi jalan kemurtadan menuju maut.” (Amsal 12:28) ☺

Selain tentang kemartiran, Santo Ignatius dari Antiokhia juga menjadi model tentang kekuatan doa. Sobat YOUCAT pasti pernah dengar kalimat ini “Eh, doain aku ya supaya besok ujianku berhasil” atau “Eh, doain aku ya supaya interview-ku sukses” atau “Eh, doain orang tuaku ya supaya cepat sembuh” atau “Aku doain deh semoga besok acaramu lancar”. Ya itulah yang biasa kita katakan kepada orang-orang di sekitar kita saat kita butuh bantuan doa mereka. Saat Santo Ignatius takut akan kematiannya yang sudah dekat sebagai martir, ia juga meminta bantuan doa dari jemaat-jemaat yang ia kirimi surat. Umat Katolik waktu itu menuruti permintaan Santo Ignatius dan mendoakannya supaya Santo Ignatius diberi kekuatan agar siap menjadi martir dan di sinilah kekuatan doa terjadi. Santo Ignatius dengan tenang menghadapi singa-singa yang mengoyakkan tubuhnya.

Sobat YOUCAT, dalam iman Katolik, kita diminta untuk saling mendoakan loh. Inilah yang Gereja sebut sebagai “persekutuan para kudus” saat kita mendoakan syahadat para rasul. Dari saling mendoakan ini, kita bersama-sama dengan yang kita doakan mengetuk pintu belas kasih Tuhan agar Tuhan berkenan mengabulkan permohonan kita. Selain itu, membantu mendoakan ujud doa orang lain itu juga berarti kita memberinya dukungan moril kepadanya secara tidak langsung. Apalagi bagi orang-orang yang sudah meninggal, 1 doa kita sungguh berarti baginya untuk mempercepat mereka masuk ke Kerajaan Surga.

Nah, sekarang Sobat YOUCAT sudah tahu kan betapa berartinya doa kita bagi siapapun itu. Yuk kita saling mendoakan satu sama lain terutama mendoakan arwah-arwah di api penyucian supaya kita semakin erat dalam persekutuan para kudus, toh mendoakan orang lain itu gratis. Oiya, di buku YOUCAT: Buku Doa Orang Muda, ada beberapa doa yang bisa kita doakan agar kita makin erat dalam persekutuan para kudus loh. Doa-doa itu ada di halaman 130-137. “Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.” Yakobus 5:16

Berkah Dalem ♥

Del