Ekaristi, Pengingat Misteri Paskah: Yuk Recharge Semangat Paskah Kita!
Sobat YOUCAT, Ekaristi adalah perayaan paling agung dalam iman kita, iman Katolik. Bahkan, sebenarnya kita bisa merayakan “Paskah-Paskah kecil” di dalam setiap perayaan Ekaristi. Ya, dengan merayakan Ekaristi, kita bisa semakin menjadi #ManusiaPaskah. Kok bisa? Yuk kita tengok!
Ekaristi: Menghadirkan Kembali Misteri Paskah
Ekaristi adalah pusat misteri dari semua sakramen karena pengorbanan Yesus di kayu salib yang bersejarah itu hadir dalam kata-kata konsekrasi dengan cara yang tersembunyi dan tak berdarah (YOUCAT 208). Selain itu, Ekaristi juga disebut sebagai “Kenangan akan sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus” karena dalam perayaan Ekaristi, umat tidak merayakan diri mereka sendiri, tetapi merayakan lagi kehadiran penyelamatan Kristus yang Ia lakukan melalui penderitaan dan kematian-Nya menuju kehidupan (lih YOUCAT 212).
Peristiwa dalam Ekaristi dimulai dengan peristiwa Yesus yang melakukan Perjamuan Malam Terakhir (yang kita kenang waktu Kamis Putih): “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!” Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, Ia lalu berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!” (lih 1 Kor 11:23-25) (lih YOUCAT 209 dan 210)
Dan dalam arti “pengenangan” bukan berarti Ekaristi hanya sekadar menjadi upacara yang diulang-ulang saja. Namun lebih dari itu, Yesus sendirilah yang hadir dalam setiap perayaan Ekaristi. Yesus hadir saat imam melakukan konsekrasi atas roti dan anggur menjadi Tubuh dan Darah Kristus seperti saat Yesus sendiri hadir dan makan bersama para rasul pada saat Perjamuan Malam Terakhir. Pada saat itu juga, pengorbanan Yesus di kayu salib juga dihadirkan kembali sehingga Ekaristi sungguh menjadi Kurban Kudus. Selain itu, kita pun merayakan Kristus yang bangkit serta mengharapkan kedatangan-Nya kembali. Semua ini semakin nyata dan terasa pada saat kita melakukan aklamasi anamnesis, yang berasal dari Bahasa Yunani yang berarti pengenangan:
I: Marilah kita menyatakan misteri iman kita. U: Wafat Kristus kita maklumkan. Kebangkitan-Nya kita muliakan. Kedatangan-Nya kita rindukan
- Aklamasi Anamnesis 1
Karena di dalam Ekaristi, kita menghadirkan kembali peristiwa Perjamuan Malam Terakhir yang kita kenang waktu Kamis Putih, lalu kurban Yesus di salib pada waktu Jumat Agung, serta kebangkitan Kristus pada waktu Paskah, bukankah itu artinya dalam setiap Ekaristi yang kita rayakan kita sebenarnya merayakan kembali misteri Paskah? Dan juga, di dalam Ekaristi, Kristus sungguh hadir, Ia benar-benar menyerahkan Diri-Nya untuk kita dan kita benar-benar memperoleh bagian di dalam-Nya (lih YOUCAT 216). Sehingga, di dalam Ekaristi, kita sungguh-sungguh bertemu dengan Kristus dan semakin mengenal-Nya.
Di dalam setiap Ekaristi yang kita rayakan, kita ambil bagian di dalam misteri Paskah Yesus Kristus. Kita ikut hadir dalam Perjamuan Malam Terakhir bersama Yesus. Kita ikut hadir dalam kurban sengsara Yesus di salib. Kita ikut hadir pula ketika Yesus bangkit. Dalam Ekaristi, kita semakin kenal dan semakin dekat dengan Yesus sehingga melalui Ekaristi, kita semakin menjadi #ManusiaPaskah yaitu orang-orang yang semakin dekat, semakin beriman, dan semakin berpengharapan kepada Allah.
Merenungkan Ekaristi, Merenungkan Kristus
Sobat YOUCAT, oleh karena itu, jika semangat Paskah kita mulai luntur, yuk kita ikut lagi Misa dan perayaan Ekaristi! Yuk kita renungkan bagaimana Ia hadir dan bagaimana kita datang menemui-Nya semakin dekat dan akrab dalam Ekaristi. Ya, kita menjadi #ManusiaPaskah yang semakin dekat dengan Allah berkat adanya Ekaristi!
Ketika mengikuti Ekaristi, coba juga kita renungkan kebaikan-kebaikan yang sudah Yesus perbuat. Coba renungkan bagaimana Ia ingin menasehati kita melalui Injil yang kita dengar dalam Misa. Coba renungkan bagaimana Yesus mengajak kita untuk ikut masuk dalam perjamuan-Nya bersama para murid. Coba renungkan bagaimana Yesus mau menderita bagi kita. Coba renungkan bagaimana Yesus meminta kita untuk melakukan perbuatan-perbuatan baik itu seperti yang sudah Ia lakukan. Lalu ketika di akhir Misa kita mendapat berkat pengutusan, yuk kita lakukan apa yang sudah kita renungkan selama Ekaristi. Dengan demikian Ekaristi juga menjadi pengingat agar melakukan yang baik seperti yang Yesus lakukan hingga akhirnya kita semakin menjadi #ManusiaPaskah yang semakin serupa dengan Yesus, yang penuh iman dan harapan kepada Allah serta kasih kepada sesama.
Yuk jadikan Ekaristi sebagai pengingat Paskah kita dan untuk menjadi pengingat bahwa kita dalah #ManusiaPaskah, yaitu orang-orang yang semakin serupa dengan Kristus, yang semakin dekat, akrab, penuh iman dan harapan kepada Allah serta penuh kasih kepada sesama.