#Express: Meneladani Unitas & Universalitas St. Petrus dan St. Paulus
Sobat YOUCAT, kita sudah belajar mengenai St. Petrus dan St. Paulus, mulai dari profil mereka, hari perayaan mereka, sharing mengenai mereka, serta madah untuk mereka. Nah kali ini yuk kita bersama-sama belajar apa sih yang bisa kita pelajari dan praktikkan dalam karya pelayanan. Khususnya, apa ya yang bisa kita lakukan untuk meneruskan semangat Unitas dan Universalitas kedua tokoh ini agar kita pun bisa semakin bersatu dan mengakar ke dalam Gereja, sekaligus semakin menjalarkan pelayanan kita kepada sesama kita.
Aktif di Gereja dan Masyarakat
Salah satu hal pertama yang bisa kita teladani dari St. Petrus dan St. Paulus adalah cinta mereka kepada Gereja. Cinta mereka itu mendorong mereka untuk semakin bersatu dengan Gereja, serta aktif dalam pelayanan kepada Gereja. Kita pun perlu memupuk cinta kita kepada kita kepada Gereja. Ingatlah bahwa ada Kristus yang kita cintai di balik GerejaNya. Dari situ, yuk kita semakin aktif di Gereja! Mulai dari rajin ikut Misa, lalu menghadiri kegiatan di lingkungan dan OMK, hingga turut serta menjadi pengurus di paroki, lingkungan, ataupun OMK jika mendapatkan kesempatan dan/atau kepercayaan.
Selain itu, keaktifan St. Petrus dan St. Paulus di antara umat Gereja bukan berarti mereka tidak memiliki waktu untuk orang-orang dari bangsa lain. Mereka malah berusaha mewartakan Allah kepada mereka. Kita pun demikian. Mencintai Gereja bukan berarti melupakan tetangga kita. Kita pun perlu aktif di lingkungan masyarakat kita dan mengasihi orang-orang beragama lain.
Mendampingi yang Dekat, Mendekatkan yang Jauh
Ketika St. Petrus dan St. Paulus berada di suatu kota, mereka giat merangkul, melayani, dan mendidik umat yang ada di sana. Mereka tak kenal lelah mencari dan menyadarkan umatnya yang tersesat. Ketika mereka sedang pergi jauh, mereka menyurati umatnya untuk meneguhkan iman mereka serta memberi nasihat. Mereka ingin agar umatnya semakin menyatu dengan Gereja sebagai anggota Tubuh Kristus sendiri.
Sama seperti kita Sobat YOUCAT. Kita perlu saling mendampingi dan saling menguatkan iman kita dengan teman-teman OMK yang lain. Bila ada teman kita yang menyendiri, sudah jarang aktif, dan lesu imannya, kita perlu merangkul kembali mereka agar mereka merasa ditemani, aktif kembali, dan bersemangat mendalami imannya. Kalau ada teman-teman kita yang berada di tempat yang jauh, kita juga bisa menyapa mereka dengan berbagai media komunikasi yang ada dan saling menguatkan. Dengan begitu kita ikut ambil bagian dalam usaha mempersatukan teman-teman kita ke dalam Gereja sebagai sama-sama anggota Tubuh Kristus.
Teguh dalam Iman dan Menghargai Sesama
Keaktifan St. Petrus dan St. Paulus dalam masyarakat mau tidak mau ,e,buat mereka harus berhadapan dengan orang-orang dari bangsa lain yang belum mengenal Allah. Meskipun St. Petrus dan St. Paulus adalah orang-orang yang sudah mengenal Allah, namun mereka menganggap pengenalan akan Allah itu bukan sebagai suatu sekat atau malah membuat orang lain lebih rendah dari mereka. Mereka justru memandang semua orang memiliki nilai yang sama di hadapan Allah dan malah ingin agar semua orang bisa mengenal Allah dan memperoleh keselamatan. Akan tetapi, dalam hal peraturan, mereka tetap setia untuk tidak melakukan hal-hal yang dapat merusak iman mereka, misalnya memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, dari daging binatang yang mati dicekik, dari darah, dan percabulan (bdk. Kis 15:20).
Kita pun perlu menghargai sesama kita yang beragama lain. Mereka pun sama-sama berharganya di mata Allah sama seperti kita. Oleh karena itu, kita perlu menghargai mereka. Contoh misalnya tidak memberi teman-teman kita makanan yang bagi mereka haram, tidak mengganggu mereka saat mereka puasa, ataupun dengan memberi ucapan selamat saat mereka merayakan hari raya mereka. Akan tetapi, kita juga perlu tetap setia dalam iman kita. Kita perlu tetap menaati perintah-perintah Allah dan Gereja, serta bangga dengan iman kita meskipun kita berada di tengah-tengah orang yang berbeda keyakinan. Misalnya, kita tetap berani berdoa dengan Tanda Salib meskipun hanya kita sendiri yang Katolik di dalam kelas.
Belajar Iman Makin Dalam
Agar kita semakin menyatu dengan Gereja dan semakin teguh dalam iman kita, kita perlu semakin mempelajari iman secara mendalam. Gereja kita memiliki kekayaan iman yang luar biasa luas seperti santo-santa, hari perayaan, liturgi, katekismus, Ajaran Sosial Gereja, hingga dokumen-dokumen penting Gereja yang ditulis oleh para paus. Semakin kita memahaminya, semakin mudah kita memaknai iman itu dan menjalankannya dalam hidup kita. Selain itu, semakin kita memahami iman kita, semakin mudah bagi kita untuk menjelaskan mengenai iman kita kepada teman-teman kita yang belum paham, yang ingin mengenal, ataupun yang beragama lain. Selain itu, pemahaman yang semakin mendalam juga akan semakin menyemangati kita dalam hidup beriman kita karena kita tahu ternyata iman kita adalah suatu hal yang kaya dan bermakna mendalam. Beriman bukan recehan.
Bagaimana kita dapat mempelajari kekayaan iman kita yang luas itu? Salah satu caranya adalah mendalami kekayaan dan keindahan iman kita bersama YOUCAT! Dengan buku-buku YOUCAT, kita bisa mempelajari apa itu katekismus, Sakramen Krisma, Ajaran Sosial Gereja, fakta-fakta Kitab Suci, ataupun belajar untuk berdoa. Dengan postingan-postingan di akun instagram @youcatid atau website YOUCAT.id, kita bisa membaca tulisan-tulisan tentang berbagai hal mengenai Gereja, sakramen, ataupun santo-santa. Dan, lewat Study Group YOUCAT, kita juga bisa semakin mengeahui iman kita, belajar membagikan pengalaman iman kita, semakin akrab dengan Yesus, serta belajar untuk beraksi nyata di dalam masyarakat.
Itu dia nilai-nilai Unitas dan Universalitas St. Petrus dan St. Paulus yang dapat kita praktikkan dalam hidup kita sehari-hari. Yuk kita lakukan agar iman dan persatuan kita dengan Gereja mengakar semakin kuat serta pelayanan kita menjalar semakin luas dan terbuka kepada banyak orang.