Kebangkitan Kristus dan Menjadi Pribadi yang Dikasihi
“Menjadi pribadi yang dikasihi berarti membiarkan kebenaran diri kita sebagai pribadi yang dikasihi, mengejawantah atau menjadi nyata dalam semua yang kita pikirkan, katakan, atau lakukan.“ -Henri Nouwen –
Sobat YOUCAT, mengapa kesadaran sebagai pribadi yang dikasihi Allah itu penting sebagai seorang #ManusiaPaskah? Bagaimana cara sederhana kita untuk menyadari bahwa kita adalah pribadi yang dikasihi Allah?
Kita yang Dikasihi Allah
Sobat YOUCAT, dalam misteri Paskah kita merenungkan bagaimana Kristus, sungguh Allah dan sungguh manusia, mengalami sengsara, wafat, dan kebangkitan. Sengsara, wafat, dan kebangkitan Kristus merupakan penghargaan tertinggi terhadap manusia, ciptaan, oleh Penciptanya. Hal itu adalah bukti nyata bahwa kita dikasihi. Bagaimana Dia yang Maha Sempurna memilih untuk menciptakan kita meski tanpa melakukannya pun Ia sudah sempurna dan berada dalam kepenuhan. Bagaimana Dia ingin menyelamatkan kita meski kita sudah jatuh dalam dosa dengan karya keselamatan-Nya. Bagaimana Dia sendiri berinkarnasi menjadi manusia, melibatkan manusia, dan menggunakan kemanusiaan pula dalam karya-Nya itu. Dan bagaimana Dia menyelamatkan kita dan menjadi kurban untuk segala kesalahan kita dan bangkit menghalau kematian sehingga manusia, ciptaan yang dikasihi-Nya ini tak lagi dikekang oleh maut melainkan dapat hidup selama-lamanya dan bersatu dengan Dia dalam keabadian. (lih YOUCAT no 59 dan 70)
Dari awal penciptaan hingga akhir segala zaman semuanya didasarkan oleh kasihNya. Hal ini memanggil kita sebagai makhluk yang paling dikasihi untuk menyadari bahwa kita adalah pribadi yang DIKASIHI. Mengapa hal ini penting? Sebab hal ini adalah kebenaran yang membuat kita hidup sesuai dengan tujuan kita diciptakan, menjalankan kehendakNya dan memuliakan Dia (lih YOUCAT no 1). Untuk bisa menyadari hakikat kita sebagai pribadi yang dikasihi maka kita harus menyadari bawa kita telah dipilih, diberkati, dipecahkan, dan dibagikan. Hal-hal inilah yang membantu kita menjadi pribadi yang dikasihi dan memenuhi tujuan kita diciptakan serta untuk menjadi #ManusiaPaskah
Memilih Hidup yang Ekaristis
Sebagai #ManusiaPaskah yang dikasihi dan diselamatkan oleh Allah, tentu wajar bila kita ingin mengikuti-Nya dan hidup semakin dekat dengan-Nya. Jika kita ingin mengikuti-Nya, tentu kita perlu tahu jalan-jalan-Nya serta bagaimana cara Dia berjalan dan bertindak. Salah satu cara yang sederhana adalah dengan memandang dan merenungkan Hosti yang dipecah-pecah dan kita terima dalam Ekaristi.
Hosti tersebut berasal dari gandum pilihan, yang diberkati oleh Allah melalui tangan imam, lalu dipecah-pecah, hingga kemudian dibagi-bagikan untuk kita terima demi keselamatan kita. Sama seperti diri kita. Kita secara khusus dipilih oleh Allah untuk diselamatkan dan menjad anak-anak-Nya. Selain itu, kita pun dipilih oleh Allah untuk mewartakan Kabar Gembira dari-Nya. Kita pun diberkati oleh-Nya sehingga kita pun bisa menjadi berkat bagi sesama. Lalu, kita “dipecah-pecah“, kita mengalami penderitaan agar kita belajar untuk berbela rasa satu dengan yang lain bersama Kristus yang menderita untuk kita. Hingga akhirnya, kita siap untuk dibagikan, untuk memberikan diri kita, bakat kita, pelayanan kita, kepada sesama kita.
Itulah yang menjadi ciri-ciri hidup yang Ekaristis, hidup yang berpusat dan menyerupai Ekaristi, yaitu menjadi orang yang sadar bahwa diri kita dipilih dan diberkati serta siap untuk dipecah-pecah dan dibagikan kepada sesama, seperti Kristus yang juga memberikan diri-Nya bagi kita dalam Ekaristi. Itu juga yang menjadi ciri-ciri seorang #ManusiaPaskah, yaitu hidup yang menyerupai Kristus. Inilah yang hendaknya kita renungkan setiap kali kita merayakan Ekaristi dan memandang Hosti yang imam angkat, berkati, pecah, dan bagikan untuk keselamatan semua.
Yuk Jadi #ManusiaPaskah yang Ekaristis
Sobat YOUCAT, yuk kita berjuang untuk menjadi #ManusiaPaskah yang juga Ekaristis. Dalam setiap perayaan Ekaristi yang kita ikuti, mari kita renungkan hidup kita sebagai hosti yang dipilih, diberkati, dipecah, dan dibagi. Yuk kita syukuri bahwa kita dipilih dan diberkati oleh Allah sehingga kita semakin tertarik untuk mengikuti-Nya dan hidup seperti Dia. Mari kita juga persiapkan diri untuk dipecah, lalu kita ikhlaskan diri kita untuk dibagikan kepada sesama kita melalui pelayanan-pelayanan yang kita berikan seperti Tubuh Kristus yang dipecah dan dibagi dalam Ekaristi. Dengan beginilah, melalui hidup yang Ekaristi, kita pun semakin menjadi #ManusiaPaskah yaitu mereka yang sadar akan hakikatnya sebagai anak-anak Allah yang dekat dengan-Nya, yang hidup menyerupai Kristus dalam iman dan harapan kepada Allah serta kasih kepada sesama.
Yuk kita renungkan hidup kita seperti hosti agar kita semakin menjadi #ManusiaPaskah
Sumber Referensi:
Nouwen, Henry J.M. 2008. Diambil Diberkati Dipecah Dibagikan. Yogyakarta: Penerbit PT Kanisius.
Yuk Baca Juga:
YOUCAT no 1, 59, 70