#Know: Keteladanan Yang Jos dari St. Yakobus yang Ceplas-Ceplos
Hai-hai sobat YOUCAT!
Besok kita akan memperingati Pesta St. Yakobus loh!
Sobat YOUCAT sudah tahu kan, St. Yakobus itu yang mana? Yuk kita refresh!
St. Yakobus adalah seorang dari keduabelas Rasul Yesus yang dipanggilNya di Danau Galilea. St. Yakobus adalah saudara Rasul Yohanes. Mereka berdua adalah anak-anak Zebedeus. St. Yakobus juga disebut Yakobus Tua. Kenapa disebut Yakobus Tua? Karena memang dia lebih tua dan perawakannya lebih besar daripada Yakobus anak Alfeus.
Kali ini, yuk kita renungkan keteladanan rasul satu ini dari kisahnya di dalam Injil!
Berani Menjawab PanggilanNya
St. Yakobus pertama kali diperkenalkan di Injil saat Yesus memanggilnya dan Yohanes, saudaranya untuk menjadi muridNya. Saat itu, Yakobus sedang membereskan jala di tepian Danau Galilea. Ketika Yesus memanggilnya, dia langsung meninggalkan jalanya dan ayahnya, Zebedeus, dan dengan segera mengikuti Dia, Sang Terang (lihat Mat 4:18-22). Berkutat dengan hal-hal duniawi itu lumrah apalagi bagi kaum awam. Tapi, coba kita bayangkan kalau kita berada di posisi Rasul Yakobus dan tiba-tiba Yesus memanggil kita untuk menjadi penjala manusia. Siapkah kita? Harus siap dong!
Sobat YOUCAT, panggilan Tuhan itu bermacam-macam. Bukan hanya sekedar panggilan untuk menikah, hidup membiara, atau menjadi kaum selibat awam saja. Tetapi juga panggilan untuk menjadi kudus, menjadi berkat bagi sesama kita, terlebih lagi panggilan untuk melayani sesama. Kalau gitu, caranya gimana dong? Ada banyak cara loh, Sobat YOUCAT! Misalnya aja nih, saat Misa, kita dapat menjadi petugas-petugas liturgi seperti lektor, pemazmur, dirigen, anggota koor, atau misdinar. Jadi petugas tata tertib atau kolektan juga tidak apa-apa kok. Bahkan, dengan menjadi petugas yang menyambut umat di depan pintu gereja, kita juga bisa jadi berkat. Kali aja umat yang kita sambut itu lagi suntuk dan penat, dan melalui sambutan hangat kita di depan pintu gereja, mereka bisa kembali bersemangat. Di luar Misa, kita juga tetap bisa jadi berkat kok untuk sesama, Sobat YOUCAT! Caranya bagaimana? Misalnya, dengan sesederhana bantuin anak-anak kecil yang mau menyeberang jalan, merelakan tempat duduk kita untuk orang yang lebih tua saat kita berada di dalam angkutan umum, atau memberikan tebengan bagi teman dalam perjalanan pulang.
Berpasrah vs “Menarget” Tuhan
St. Yakobus juga muncul di dalam Injil bersama Yohanes, saudaranya, untuk meminta “kursi” dalam kemuliaan Yesus di surga (lihat Mrk 10:35-45 dan Mat 20:20-28). Dikisahkan pula, dengan lantang Yakobus menegaskan bahwa dirinya bersedia untuk ikut meminum cawan penderitaan yang akan diminum oleh Yesus. Keinginan untuk bersama-sama dengan Yesus dalam kemuliaanNya memang tidak salah. Siapa sih yang tidak ingin? Semua pasti ingin kan?! Tapi, yang kurang pas adalah caranya dengan “menarget” Tuhan. Kadang, kita pun seperti itu. “Menarget'' Tuhan untuk memenuhi keinginan kita, terlepas dari apakah keinginan itu baik atau tidak untuk kita. Nah, mari mulai sekarang, kita coba untuk berpasrah pada penyelenggaraan Tuhan. Bukan berarti kita tidak boleh memohon sesuatu pada Tuhan, tapi cobalah kita lebih berlapang hati jikalau keinginan kita itu tidak sejalan dengan kehendak Tuhan. Justru dari perikop tersebut, yang perlu kita teladani ialah semangat dan kesanggupan St. Yakobus untuk turut meminum cawan penderitaan Kristus dan inilah yang dikabulkan oleh Tuhan. St. Yakobus menjadi martir Kristus yang pertama dari antara para rasul loh (lihat Kis 12:1-2). Tentu hal itu tidak akan terjadi tanpa bimbingan Roh Kudus yang para rasul terima pada saat Pentakosta.
“Tidakkah Kamu Sanggup Berjaga-Jaga Satu Jam dengan Aku?”
Lalu, kisah lain tentang Rasul Yakobus ialah saat para rasul diajak Yesus untuk berdoa di Taman Getsemani. Rasul Yakobus bersama Petrus dan Yohanes, saudaranya, diajak Yesus masuk lebih dalam ke taman itu, dan menyaksikan Yesus dalam sakratul maut. Tapi, sayangnya mereka malah tertidur di sana sampai-sampai Yesus harus membangunkan mereka (lihat Mat 26:36-47; Mrk 14:32-42; dan Luk 22:39-46). Dari perikop itu, kita dapat merenungkan kata-kata Yesus kepada para muridNya, “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?”. Tuhan sudah memberi kita waktu 24 jam setiap harinya, itu berarti 168 jam per minggu. Nah, tapi masa sih dari 168 jam itu, 1 jam saja masih tidak bisa kita persembahkan untuk Tuhan? Kalau zaman now, berjaga-jaga dengan Tuhan itu bisa banget kita lakukan lewat Ibadat Tuguran saat Kamis Putih atau dengan mengikuti Adorasi. Sharing sedikit nih, waktu ikut Ibadat Tuguran, Sobat YOUCAT punya kesempatan besar lho untuk bisa rasain Tuhan yang beneran merasa sedih dalam sakratul maut dan juga bisa rasain kalau penderitaan kita itu gak ada apa-apanya dibandingin sama penderitaan Tuhan Yesus di kayu salib. Demikian juga sama Adorasi, Sobat YOUCAT bisa ngobrol face to face sama Tuhan dan Tuhan siap nge-”charge” energi kita supaya kita makin kuat menghadapi tiap masalah dalam hidup kita.
Serahkan Kelemahan kepada Tuhan
Terakhir nih, setiap manusia tentu saja punya kelemahannya masing-masing. Tak terkecuali Rasul Yakobus. Kita sudah baca di atas begitu kurang ajarnya Rasul Yakobus “menarget” Tuhan Yesus dengan meminta jatah “kursi” di dalam surga. Begitu pula ia dengan ceplas-ceplos langsung mengiyakan pertanyaan Yesus apakah ia sanggup meminum cawan yang harus Yesus minum. Selain itu, ia juga pernah mengusulkan kepada Yesus untuk menurunkan api dari langit untuk menghanguskan kota Samaria (lihat Luk 9:51-56).
Ternyata, sikap Rasul Yakobus yang waktu itu terlihat kurang ajar mampu diubah oleh Tuhan menjadi sebuah kekuatan yang baru lho. Caranya? Dengan mempercayakan kelemahannya kepada Tuhan dan terus setia mengikuti Tuhan Yesus. Akhirnya, sikap kurang ajar dan asal nyeplos Rasul Yakobus yang dulu jadi kelemahannya kemudian diubah oleh Tuhan menjadi keberanian untuk mewartakan Yesus yang bangkit hingga ke negeri Spanyol dan bahkan hingga menjadi martir.
Lalu sekarang, maukah kita juga membawa kelemahan-kelemahan kita kepada Tuhan? Oh iya, Di Buku Doa Orang Muda YOUCAT halaman 144, ada doa yang cocok banget untuk bahasan kita kali ini, judulnya Percaya pada PenyelenggaraanMu.
Semoga bermanfaat