#Know: Keteladanan yang Wow dari Maria Magdalena
Hai-hai Sobat YOUCAT!!
Kalian pasti gak asing kan dengan nama Maria Magdalena? Maria Magdalena pernah disebut sebagai wanita yang disembuhkan dari 7 roh jahat oleh Tuhan Yesus. Dengan harta kekayaannya pula, Maria Magdalena termasuk dalam wanita-wanita yang melayani rombongan Tuhan dalam perjalanan pewartaanNya. Saat penyaliban Tuhan Yesus, Maria Magdalena berdiri di sekitaran tempat penyaliban Tuhan bersama wanita-wanita lainnya. Saat pemakaman Tuhan pun, Maria Magdalena turut serta. Dan kisah tentang Maria Magdalena yang paling wow adalah ketika ia dipilih Tuhan sebagai saksi pertama kebangkitanNya.
Keren kan?! Lalu, apa ya yang bisa kita teladani dari sosok Maria Magdalena?
Pertama, teladan kehendak untuk berpaling kepada Tuhan alias bertobat. Maria Magdalena adalah sosok yang dibebaskan Yesus dari 7 roh jahat (bdk. Luk 8:1-3). Dikuasai oleh 7 roh jahat tentu siksaan yang berat bagi siapapun ya. Tapi Maria Magdalena berani untuk datang kepada Tuhan dan kemudian oleh kuasaNya ia disembuhkan dan terbebas dari kuasa jahat itu. Sama halnya dengan kita yang juga diliputi oleh banyak dosa dan luka. Kita juga bisa kok disembuhkan oleh Tuhan karena Tuhan kita itu Maha Berbelas Kasih. Tapi ingat, kesembuhan dari Tuhan tidak bisa datang begitu saja. Kita, anak-anakNya ini, perlu proaktif untuk datang kepadaNya. Datang dengan penuh rasa sesal atas dosa-dosa kita, niat bertobat yang sungguh-sungguh, dengan rasa terbuka mau mempersembahkan luka-luka kita, dan yang terpenting percaya dengan penuh iman akan kuasa Tuhan yang dahsyat. Percaya deh, Tuhan bakal kasih kesembuhan atas dosa dan luka kita itu karena “Korban sembelihan kepada Allah ialah jiwa yang hancur; hati yang patah dan remuk tidak akan Kaupandang hina, ya Allah” (bdk. Mzm 51:19). Btw, Mazmur 51 ini cocok banget untuk memohon pengampunan dan belas kasih dari Tuhan, ayat-ayatnya bikin melting.
Next, teladan pemberian diri bagi pelayanan. Maria Magdalena berperan pentinguntuk melayani rombongan Tuhan dalam karya pewartaan (bdk. Luk 8:1-3). Kalau zaman sekarang, peran Maria Magdalena ini bisa disebut sebagai donatur. Ya, peran yang sebenarnya tidak kalah sulitnya dalam hal pewartaan. Di mana sulitnya? Sulitnya adalah terkadang kita terlalu terikat dengan harta duniawi hingga takut kalau dengan berbagi/beramal, kekayaan kita akan berkurang. Padahal menurut “kalkulator”nya Tuhan, “Ada yang menyebar harta, tetapi bertambah kaya, ada yang menghemat secara luar biasa, namun selalu berkekurangan.” (bdk. Ams 11:24). Peranan Maria Magdalena sebagai donatur dalam rombongan Yesus mengajarkan kepada kita, sudah seharusnya apa kepunyaan kita digunakan untuk membantu sesama dan demi kemuliaanNya. Justru kita harus mencari harta surgawi bukan harta duniawi. Berpasrah selalu pada penyelenggaraannya, bukan pada kekuatan uang. (DOCAT 164-170)
Berikutnya, teladan kesetiaan hingga akhir apapun risikonya. Dalam keempat Injil (walaupun Injil Lukas tidak menyebutkannya secara langsung), dikisahkan bahwa Maria Magdalena hadir di sekitaran Bukit Golgota, tempat Yesus disalibkan. Ini berarti Maria Magdalena mengikuti Yesus sejak Ia menderita sengsara, lalu memikul salib dari Yerusalem sampai ke Golgota, hingga akhirnya wafat di kayu salib. Ini berarti pula oleh imannya yang besar kepada Tuhan, Maria Magdalena dengan setia mengikuti Tuhan, apapun yang terjadi, walaupun risikonya ia mungkin akan ditangkap para serdadu. Pertanyaan refleksi bagi kita adalah, apakah kita berani meneladan kesetiaan Maria Magdalena ini? Di saat posisi kita terancam, apakah kita tetap setia memilih mengikuti Yesus walaupun risikonya berat, ataukah kita malah menyangkal Yesus, atau bahkan kabur entah ke mana?
Kisah paling wow dari Maria Magdalena ialah ketika Kebangkitan Tuhan (bdk. Yoh 20). Banyak hal yang bisa kita teladani sekaligus refleksikan dari peristiwa itu. Pagi-pagi buta ia pergi ke makam Tuhan untuk merempahiNya sebagai bentuk cintanya yang besar kepada Tuhan, ia ingin Tuhannya dimakamkan dengan layak. Artinya, Maria Magdalena memberikan keteladanan tentang bagaimana mengungkapkan kecintaan kita pada Tuhan secara konkrit. Jadi cinta bukan cuma ungkapan di bibir saja tapi harus sampai pada perbuatan. Refleksi kecil yang bisa kita tanyakan pula pada diri kita dari keteladanan Maria Magdalena itu adalah, maukah kita bangun pagi-pagi buta untuk ikut ibadat pagi atau misa harian?
Masih seputar peristiwa Kebangkitan Tuhan (bdk. Yoh 20). Ketika Maria Magdalena tiba di makam, ia mendapati makamNya kosong dan segera memberitahu para rasul. Peristiwa ini kadang terlewat oleh kita ketika membaca dahsyatnya peristiwa Kebangkitan Tuhan, tetapi tidak oleh Maria Magdalena. Apa sih maksudnya? Ketika Maria Magdalena tiba di makam dan mendapati makam Yesus dalam keadaan kosong dan kemudian ia segera memberitahu para rasul, secara tidak langsung, Maria Magdalena memberi teladan untuk menghormati para Rasul karena peranan mereka yang istimewa dalam Gereja. Nah, masih ada lagi nih yang ternyata bisa kita pelajari dari keteladanan Maria Magdalena dalam peristiwa Kebangkitan Tuhan sebagaimana dikisahkan dalam Injil Yohanes Bab 20. Ketika berada di dalam makam dan tak mendapatkan Tuhannya, Maria Magdalena menjadi sedih, bingung, terdiam, dan menangis, berbeda dengan Petrus yang kembali pulang. Apa ya yang bisa kita teladani dari Maria Magdalena dalam hal ini? Tentu saja keteladanan dalam kesetiaan untuk terus mencari Tuhan meskipun segala sesuatu seolah tak memungkinkan. Nah, refleksi menarik juga nih buat kita, ketika kita dalam kebingungan dan kesedihan, apakah kita tetap akan tinggal dan mencari Tuhan, ataukah seperti Petrus yang menyerah dan kembali?
Dan, segalanya kemudian berbuah… Tidak lama setelah rangkaian peristiwa tadi, Tuhan kemudian menampakkan diri pada Maria Magdalena. Ia kemudian menjadi saksi pertama kebangkitan Tuhan! Sungguh karunia yang istimewa dari Tuhan. Nah, jadi asalkan kita mau tetap tinggal dalam Tuhan, kesedihan kita pun pasti akan diubahNya menjadi sukacita!
Terakhir nih, bagi Tuhan, masa lalu kita yang penuh dosa bukanlah hal penting. Yang terpenting adalah kesungguhan kita untuk berbalik kepadaNya, setia mengikuti Dia, sungguh mencintaiNya, dan tetap tinggal di dalamNya apapun yang terjadi. Dengan begitu, percaya deh Tuhan bakal kasih kita anugerah yang tak terbayang bagi kita.
Berkah Dalem!