#Know: Yuk Kenalan Dengan St. Benediktus!
Kenalkah kamu dengan seorang kudus bernama St. Benediktus, Sobat YOUCAT? Nah, kali ini, YOUCAT akan mengupas kisah tentang St. Benediktus. Yuk disimak…
St. Benediktus lahir di Nursia pada tahun 480 dari keluarga bangsawan Italia dan memiliki saudara kembar, Skolastika (yang juga akan menjadi seorang Santa lho nantinya..). Konon katanya hidup St. Benediktus ini penuh dengan petualangan dan perbuatan-perbuatan hebat!
Pada masa kanak-kanak, St. Benediktus disekolahkan di Roma dengan ditemani dengan seorang perawat. Saat beranjak dewasa, ia banyak belajar mengenai ilmu retorika, yaitu ilmu dalam berbicara agar kata-kata kita mampu menarik minat orang lain. Selama bersekolah ia melihat bagaimana ilmu retorika tersebut justru digunakan untuk memuluskan niat orang untuk korupsi dan menutupi kemunafikan mereka. Ia kecewa dengan apa yang terjadi lalu memutuskan untuk melanjutkan petualangannya di tempat lain.
Awal Menjadi Pertapa
Ia kemudian memutuskan untuk kabur dari Roma bersama perawatnya dan meninggalkan semua harta kekayaannya. Lalu, ia tinggal di sebuah desa kecil di Enfide di bukit Simbruinian. Suatu ketika ia menemukan dorongan untuk menyendiri, menjernihkan batinnya, dan menjadi pertapa di sebuah gua di dekat danau di Subiako, 64 km di timur kota Roma. Di situ ia menjadi seorang pertapa di bawah bimbingan Romanus, seorang pertapa lain yang menjadi pemimpin dan guru bagi pertapa-pertapa baru lainnya. Saat itulah ia memulai tahap baru dalam hidupnya sebagai seorang pertapa.
Akan tetapi bukan berarti hidupnya sebagai pertapa itu selalu mulus. Suatu hari ia pernah digoda oleh iblis yang memunculkan ingatan akan wanita-wanita cantik selama di Roma. Ia berjuang sangat hebat untuk menangkal godaan tersebut sampai-sampai ia berguling-guling di rimbunan semak berduri sampai seluruh tubuhnya terluka. Katanya, luka-luka di tubuh Benediktus menyembuhkan luka yang ada di dalam jiwanya.
Cobaan berikutnya malah hampir membuatnya mati. Ketika cerita tentang kesalehannya menyebar, banyak orang mulai meminta menjadi muridnya. Benediktus sudah memperingatkan bahwa didikannya akan sangat keras bagi mereka namun mereka dengan keras kepala tetap ingin menjadi muridnya. Ketika ternyata mereka merasakan sendiri didikan Benediktus yang keras, mereka malah marah-marah sendiri dan berniat untuk membunuhnya. Mereka pun kemudian berusaha meracuni Benediktus dengan memberinya roti dan anggur beracun. Akan tetapi Allah berkehendak melindungi Benediktus. Seekor burung gagak muncul dan merebut roti beracun itu. Lalu ketika Benediktus memberkati anggur yang diberikan dengan tanda salib, piala tempat anggur itu pun pecah sehingga tidak jadi diminum oleh Benediktus. Murid-murid itu lalu meninggalkan Benediktus.
Tak lama kemudian, Benediktus mendapat murid yang sungguh-sungguh tulus ingin mendalami iman dan mati raga di bawah bimbingannya. Ia bahkan sampai memiliki 12 murid yang akhirnya berkembang menjadi 12 komunitas. Sayangnya, lagi-lagi ada rintangan yang harus ia lalui. Tidak semua orang mampu menerima dengan baik kesucian Benediktus yang semakin terkenal. Para pertapa dan kaum religius lain menganggapnya sebagai sebuah persaingan atau bahkan ancaman. Ia jadi tidak dapat membimbing para muridnya dengan baik hingga ia memilih pindah.
Di Monte Cassino
Ia pergi dan menetap di Monte Cassino, sebuah kota di atas bukit berbatu. Di kota tersebut banyak terdapat kuil-kuil pagan peninggalan orang Roma. Ketika Benediktus datang di tempat itu pun masih banyak orang di sana yang memeluk kepercayaan paganisme. Di sanalah kisah petualangan Benediktus mencapai puncaknya.
Benediktus datang ke Monte Cassino untuk mempertobatkan orang-orang di sana dan menghancurkan berhala-berhala mereka seperti dalam kisah Kel 34:12-14. Dengan kecerdasannya dalam ilmu retorika, ia tak henti-hentinya berkhotbah hingga mampu mempertobatkan orang-orang Monte Cassino. Lalu dengan bantuan warga, ia merobohkan altar-altar orang pagan lalu membangunnya kembali menjadi 2 buah biara.
Lagi-lagi iblis tidak tinggal diam melihat karya Benediktus. Iblis lalu berkali-kali mencoba menggagalkan usaha Benediktus. Sekali waktu, iblis menampakkan diri di atas bongkahan batu yang besar dan membebaninya sampai mengganggu upaya pembangunan biara. Di lain waktu, iblis muncul kembali dan merobohkan tembok yang sedang dibangun hingga menewaskan seorang biarawan. Bahkan iblis pernah muncul dalam bentuk api dari sebuah patung berhala. Namun semua cobaan dari iblis itu sirna dengan kekuatan doa Benediktus. Biarawan yang meninggal karena tertimpa tembok biara pun hidup kembali dengan doa dari Benediktus.
Dengan perjuangan keras dan doa-doanya, Benediktus mampu menyucikan Monte Cassino bagi Allah. Semua warganya bertobat dan sebuah komunitas pertapa tumbuh dengan subur di bawah kepemimpinan Benediktus. Ia membuat sebuah pembaruan dalam hidup bertapa dengan Regula St. Benediktus yang ia tulis. Dalam Regula tersebut, ia membentuk sebuah komunitas pertapaan dengan seorang Abbot (Bahasa Aramaik yang berarti “Bapa”) sebagai pemimpin. Motto yang terkenal yang menjadi semangat dari Regula St. Benediktus adalah pax (“damai”) dan ora et labora (“berdoa dan bekerja”). Keduanya terwujud dalam hidup pertapaan yang seimbang antara doa dan karya serta praktik kesucian pribadi dan komunitas. Dengan Regulanya tersebut, biaranya serta anggota komunitasnya mampu ikut berperan nyata dalam masyarakat di sekitarnya, termasuk membangun rumah sakit pertama di Monte Cassino pada waktu itu.
Benediktus meninggal pada 21 Maret 543, tidak lama setelah saudarinya, Skolastika. Ia meninggal ketika ia sedang berdoa di hadapan Sakramen Mahakudus. Konon ia meninggal pada hari yang sudah Allah tunjukkan padanya. Kini, St. Benediktus diperingati setiap tanggal 11 Juli. Ia menjadi santo pelindung benua Eropa serta para murid. Sobat YOUCAT yang masih sekolah atau kuliah bisa banget berdoa kepada St. Benediktus dan memohon berkatnya.