Madonna Hitam dari Częstochowa, Lukisan Penuh Mukjizat dari Polandia
Halo Sobat YOUCAT! Kalau kisah mukjizat Bunda Maria di Fatima dan Lourdes identik dengan penampakannya di tempat tersebut, kisah mukjizat Bunda Maria di Częstochowa ini berbeda. Apanya yang beda ya? Di Częstochowa, Bunda Maria menganugerahkan mukjizatnya lewat perantaraan sebuah lukisan! Bagaimana ya ceritanya sebuah lukisan bisa menjadi perantara mukjizat? Yuk kita simak kisahnya!
Asal Muasal Lukisan
Awal mula lukisan Bunda Maria dari Częstochowa diliputi oleh legenda. Legenda mengatakan bahwa lukisan ini dibuat di atas sebuah meja kayu yang dibuat oleh Yesus sendiri! Dan, tahukah kamu, menurut legenda yang sama, siapakah yang melukis lukisan Bunda Maria ini? St. Lukas Penginjil! Menurut legenda, St. Lukas Penginjil melukis lukisan Bunda Maria dari Częstochowa di rumah Bunda Maria sendiri sembari ia mendengarkan Bunda Maria bercerita tentang Yesus. Bisa kalian bayangkan, betapa penuh penghayatannya St. Lukas Penginjil melukis lukisan Bunda Maria dan bayi Yesus tersebut, melukis sambil ditemani oleh Sang Bunda sendiri yang menceritakan masa kecil Yesus.
Legenda lalu mengatakan bahwa lukisan Bunda Maria ini disembunyikan dalam masa-masa penganiayaan umat Kristen oleh Kekaisaran Roma. Lukisan Bunda Maria ini kemudian ditemukan oleh St. Helena, ibu dari Konstantinus Agung, di tahun 326. Waktu itu, Konstantinus Agung yang naik tahta menjadi Kaisar Roma masuk menjadi Kristen beserta ibunya, St. Helena. St. Helena yang sudah menjadi Kristen lalu pergi ke Yerusalem untuk berziarah. Dalam peziarahannya, di antara banyak sekali relikui lainnya yang ia temukan, ia menemukan pula lukisan Bunda Maria tersebut. Begitu senang hati St. Helena dapat menemukan harta yang begitu berharga. Lukisan tersebut beserta relikui-relikui lainnya lalu disimpan di Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Roma.
1000 tahun kemudian, sebuah catatan dari Jasna Góra menceritakan bahwa lukisan Bunda Maria tersebut kini berada di sebuah puri di Belz, Polandia, milik Pangeran Władysław Opolczyk (dibaca: Vwadiswav Opolcek). Waktu itu, perang sedang berkecamuk dan sebuah panah musuh masuk melewati jendela dan menancap tepat di leher lukisan tersebut. Sungguh sedih hati Władysław Opolczyks melihat lukisan Bunda Maria yang sangat luhur tersebut dirusak oleh musuh. Ia tak ingin lukisan Bunda Maria itu dirusak lagi oleh musuh sehingga ia memutuskan untuk memindahkan lukisan tersebut ke kampung halamannya, Opole, yang lebih aman. Rombongannya pun singgah di Częstochowa untuk beristirahat. Esoknya, kuda-kuda yang membawa lukisan Bunda Maria tersebut tidak mau bergerak sama sekali meskipun sudah dipaksa. Melihat pertanda tersebut, Władysław Opolczyks tahu bahwa Bunda Maria ingin agar lukisan tersebut tetap berada di Częstochowa. Władysław Opolczyks lalu menyerahkan lukisan tersebut ke Kapel Assumpta yang ada di Częstochowa. Peristiwa tersebut terjadi pada 26 Agustus 1384 dan sejak saat itulah lukisan ini memberikan banyak mukjizatnya bagi Polandia.
Bunda Pelindung dalam Peperangan
Melalui lukisan Madonna Hitam ini, Bunda Maria memberikan mukjizat-mukjizatnya yang melindungi Polandia dalam peperangan. Lukisan yang tak mau berpindah dari Częstochowa seperti ingin mencerminkan Bunda Maria yang tidak akan meninggalkan anak-anaknya sendirian dalam kesulitan.
Pada tahun 1430, bangsa Hussit menjarah Kapel Assumpta dan mencuri lukisan Bunda Maria itu. Akan tetapi, sama seperti yang dialami Władysław Opolczyks, kuda-kuda para perampok tidak mau maju sedikit pun. Karena geram, salah satu perampok melempar lukisan tersebut dan menusuknya dengan pedang dua kali. Sebelum ia mampu menusuk lukisan itu untuk ketiga kalinya, tiba-tiba ia tersungkur ke tanah dan mati. Peristiwa ini membuat para perampok lain ketakutan dan cepat-cepat meninggalkan tempat itu. Bekas tusukan pedang itu masih bisa terlihat hingga sekarang dan menjadi saksi bagaimana Bunda Maria pun ikut menjadi korban peperangan.
Mukjizat perlindungan Bunda Maria kepada anak-anaknya dalam peperangan terjadi lagi pada tahun 1655. Waktu itu, terjadi perang besar antara Polandia dengan Swedia. Swedia dengan 3.000 prajuritnya berhasil mengepung Częstochowa yang hanya berkekuataan 200 prajurit. Pertempuran berlangsung selama 40 hari dan selama 40 hari itu pula rakyat Częstochowa tak henti-hentinya berdoa kepada Bunda Maria. Bunda Maria mendengarkan jeritan anak-anaknya dan membantu Polandia memukul mundur Swedia. Bayangkan, 200 prajurit Polandia berhasil mengalahkan 3.000 prajurit Swedia yang mengepung mereka! Karena mukjizat inilah, Raja Polandia sampai-sampai mempersembahkan Polandia, kerajaannya, kepada Bunda Maria dan mengangkatnya sebagai ratu, pelindung, serta simbol persatuan nasional.
Mukjizat perlindungan Bunda Maria tidak hanya berhenti sampai di situ saja. Pada tahun 1920, ketika Warsawa nyaris direbut oleh Rusia, Bunda Maria menampakkan dirinya. Ketika Rusia hendak melancarkan serangan udara pamungkas, penampakan Bunda Maria muncul di langit Warsawa. Para pilot Rusia yang kaget dan ketakutan lalu berbalik dan tidak jadi menyerang kota Warsawa. Peristiwa tersebut dikenal dengan mukjizat Vistula.
Bunda Maria juga masih terus menemani dan menyemangati rakyat Polandia di dalam masa-masa sulit. Di dalam masa-masa sulit tersebut, devosi kepada Bunda Maria dari Częstochowa tidak lantas luntur namun justru semakin kuat. Masa-masa sulit berhasil yang rakyat Polandia lalui bersama perlindungan Bunda Maria dari Częstochowa antara lain kemiskinan hebat tahun 1932, pendudukan Nazi Jerman, dan dominasi komunis Soviet yang mengekang hidup beragama.
Paus St. Yohanes Paulus II, Saksi Hidup Penyertaan Bunda Maria dari Częstochowa
Pada 26 Agustus 2005, Polandia didatangi oleh Paus pertama asal Polandia, yaitu Paus St. Yohanes Paulus II. Kunjungan ini tentunya sangat spesial bagi warga Polandia karena Paus St. Yohanes Paulus II adalah saksi hidup penyertaan Bunda Maria terhadap Polandia. Paus St. Yohanes Paulus II memiliki devosi yang kuat terhadap Bunda Maria dari Częstochowa, ditambah lagi beliau juga ikut mengalami pendudukan Nazi dan komunisme yang terjadi pada bangsanya. Di hadapan lukisan yang sangat berarti dalam hidupnya, beliau mempersembahkan sekuntum mawar emas sambil mendoakan doa devosi tradisional orang Polandia kepada Bunda Maria dari Częstochowa:
“Kehendak Maria sudah terlaksana, inilah aku, aku datang, aku seorang hamba yang dipanggil dari negeri ini, dipanggil dari kaki Jasna Góra, di mana aku biasa singgah seperti halnya Bunda, dan tempat di mana aku biasa berlutut di tanah sebagaimana engkau lakukan selama berjam-jam. Bunda, aku adalah milikmu, demikian pula segala milikku adalah milikmu juga.”
Bunda Maria dari Częstochowa, doakanlah kami
Wajah Bunda Maria dari Częstochowa telah banyak menyaksikan dan mengalami sendiri kejamnya peperangan. Sebagai seorang ibu, Bunda Maria tahu betul ketakutan dan kekhawatiran kita, entah itu ketika mendengar cerita peperangan ataupun dalam kehidupan kita sehari-hari. Ia tahu bahwa kita perlu dampingan darinya dan sebagai anak kita bisa memohonkannya kepada Bunda Maria. Marilah dengan tanpa jemu-jemunya kita memohon penyertaan dari Bunda Maria.
Ya Bunda Maria, melalui mukjizat yang engkau berikan di Częstochowa, engkau menunjukkan kepada kami bahwa engkau adalah Bunda yang setia menemani kami anak-anakmu. Saat ini, kami dikepung oleh pandemi, kami takut, kami butuh seseorang yang menemani kami. Ya Bunda, temanilah kami di masa-masa sulit ini. Doakanlah kami dan bantulah kami untuk terus memiliki harapan yang hidup kepada Puteramu. Sehingga, meskipun dalam pandemi yang penuh kesulitan ini, iman dan harapan kami tetap menyala serta kasih kami terus berkembang bagi sesama kami.
Bunda Maria, doakanlah kami. Amin.