Masa Biasa yang "Nggak Biasa"
Pada minggu-minggu setelah masa-masa Natal dan Paskah, kita tentu akrab dengan tulisan “Hari Minggu Biasa ke-” pada kalender Liturgi. Nah, apa makna dari kata “Biasa” itu? Apakah itu artinya perayaan Liturgi kita juga biasa-biasa saja? Yuk kita lihat sekilas…
Biasa > Ordinary > Ordinalia
“Masa Biasa” diambil dari terjemahan Ordinary Time dalam Bahasa Inggris. Kalau kita ditanya apa itu arti ordinary, pasti hampir semua akan menjawab ‘biasa’, ‘umum’, atau semacamnya. Namun ternyata ordinary tadi berasal dari kata Latin ordinalia, yang berarti urutan. Jadi, kata Ordinary/’Biasa’ dalam Ordinary Time sebenarnya merujuk pada penomorannya, ‘Minggu Biasa ke-’.
Bacaan Liturgi Selama Masa Biasa
Selama Masa Biasa itu, Injil mengisahkan tentang karya pelayanan Yesus selama hidup-Nya. Kita bisa mendengar apa yang ajaran-ajaran Yesus, teladan-teladan-Nya, serta mukjizat-mukjizat-Nya. Bisa dibilang bahwa Masa Biasa adalah masa untuk menata (menata) hidup kita sesuai dengan ajaran Yesus dan bersama dengan Yesus menjalani hidup kita sesuai teladan-Nya.
Warna Liturgi Masa Biasa : Hijau
Melihat warna hijau membuat kita membayangkan hijaunya dedaunan dan rerumputan yang segar. Begitu pula makna warna liturgi Masa Biasa yang berwarna hijau. Warna hijau menandakan kehidupan baru yang terus bertumbuh dengan subur dan segar. Hal ini melambangkan Gereja setelah Pentakosta (waktu di mana Masa Biasa berlangsung) yang mendapat karunia Roh Kudus, yang lahir dan terus berkembang hingga saat ini.
Masa Biasa: Membiasakan diri dengan Tuhan
Dari penjelasan tadi, Masa Biasa bukan berarti kita menganggapnya “biasa-biasa” saja dan tidak ada hal istimewa yang terjadi. Justru, Masa Biasa adalah masa yang berharga bagi kita untuk “membiasakan” diri dengan Tuhan; masa di mana kita mendengarkan dan merasakan sendiri Yesus yang mengajar, berkarya, dan menyembuhkan dalam Liturgi.
Oleh karenanya, mohonlah bantuan Roh Kudus agar dapat mendengarkan secara lebih jelas apa yang Yesus ingin katakan kepada kita di dalam setiap Misa yang kita ikuti. Setelah itu, marilah kita menata diri (ordered) kita sesuai dengan apa yang Yesus ajarkan dan teladankan.
Tentu saja, kita juga perlu meneladani bagaimana Yesus dengan penuh kasih menolong orang lain yang berkesusahan. Tidak perlu yang heboh dan besar, tidak perlu juga mukjizat yang mengherankan. Kita hanya perlu membuka hati kita bagi Roh Kudus yang akan menggerakkan kita. Dan dengan ketergerakan itu, marilah kita menolong teman kita yang berkesusahan, memberi sedekah kepada orang miskin, menghormati orang tua, ataupun tidak menyebarkan hoax dan menshare berita yang benar.
Dan yang pasti, tetap rajin dan semangat mengikuti Misa setidaknya setiap hari Minggu.
Dengan beginilah hati kita pun dapat semakin bertumbuh dalam iman secara segar sesegar warna hijau dalam Masa Biasa di Gereja kita.
Tuhan memberkati.
Bacaan Lanjutan:
http://cg.amoredio.org/cg-reading/tahun-liturgi/
https://luxveritatis7.wordpress.com/2014/02/12/yuk-mengenal-warna-warna-liturgis/
https://www.learnreligions.com/ordinary-time-in-the-catholic-church-542442