#Meet: Yuk Kenalan Apa Itu Meet!
Sobat YOUCAT, Meet adalah salah satu tahap dalam Metode Know, Share, Meet, Express. Di dalam Meet kita berjumpa dengan Yesus melalui doa-doa kita. Dalam artikel kali ini kita akan semakin mendalami apa sih sebenarnya Meet serta apa yang kita lakukan saat Meet.
Pentingnya Tahap Meet
Meet adalah tahap di dalam Metode Know, Share, Meet, Express di mana kita berjumpa dengan Tuhan Yesus melalui doa-doa, ibadat, mapun sakramen-sakramen. Tahap Meet tidak dapat dipisahkan dari kesatuan Metode Know, Share, Meet, Express. Mengapa? Karena di dalam Meet kita membawa serta berbagai hal yang kita peroleh di dalam Know, serta apa yang kita sharing-kan, dan apa yang kita dapatkan dari sharing kawan-kawan lainnya di dalam Share, lalu menyerahkan seluruh pengalaman tersebut di hadapan Tuhan Yesus sehingga kita mampu menemukan Tuhan Yesus di balik Know dan Share serta menemukan semangat iman untuk melaksanakan Express.
Jika kita tidak mampu menemukan Tuhan Yesus di balik apa yang kita pelajari dan apa yang kita sharing-kan, Metode Know, Share, Meet, Express hanya akan menjadi sebuah metode tanpa adanya daya untuk membentuk iman kita yang semakin dalam dan dewasa serta memberikan dampaknya kepada masyarakat.
Tahap Meet ini juga mampu mengakrabkan kita bila kita menerapkan Metode Know, Share, Meet, Express secara utuh dan berkesinambungan. Dengan melakukan Meet secara berkelompok, kita menjalin kedekatan dengan Yesus. Tidak hanya sebagai diri pribadi namun juga secara berkelompok melalui doa bersama. Kita juga bisa saling mendoakan teman sekelompok kita dalam Meet terutama teman-teman kita yang berada dalam kesulitan.
Oleh karena itulah, penting bagi kita untuk membangun kesatuan dengan Yesus dalam Meet agar kita dapat berbuah seperti yang pernah dikatakan oleh Yesus sendiri.
“Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh 15:4)
Meneladan Semangat “Meet” dari St. Maria Goretti
Kita dapat membayangkan bagaimana para kudus selalu berusaha menjalin kedekatan dengan Yesus dalam doa-doanya di sepanjang hidup mereka. Dari para kudus kita dapat menggali inspirasi untuk mengobarkan semangat perjumpaan dengan Yesus khususnya dalam Meet. Nah, salah satu yang dapat kita teladani adalah St. Maria Goretti, yang peringatannya kita peringati tanggal 6 Juli lalu.
Maria Goretti sejak kecil adalah anak yang sangat saleh yang merindukan kedekatan dengan Tuhan Yesus. Pada umur 10 tahun, ia ingin menerima Yesus dalam Komuni Kudus. Ia belajar membaca dengan tekun agar ia bisa mengikuti katekumen hingga akhirnya ia menerima Komuni Pertamanya pada umur 11 tahun. Melalui proses katekumen itulah ia semakin mengenal Yesus (Know). Ia juga sering membagikan pengalamannya akan Yesus kepada ibunya, dan ibunya pun kerap mengingatkannya untuk tidak berbuat dosa (Share). Ia juga rajin berdoa dan pergi ke Gereja secara rutin untuk berjumpa dengan Yesus (Meet). Ia bahkan berdoa mempersembahkan dirinya kepada Yesus: “Ambillah diriku, ya Yesus. Aku mempersembahkan diriku kepada-Mu.”
Perjumpaannya yang rutin dengan Yesus memperkuat imannya termasuk di akhir hidupnya. Berkat kedekatannya dengan Yesus dari perjumpaan-perjumpaan yang dilakukannya, ia mampu tetap berpegang pada kesucian dan menolak berhubungan seks dengan Alessandro, tetangganya. Maria Goretti bahkan tetap menolak ajakan Alessandro meskipun Alessandro mengancam akan membunuhnya. Alessandro lalu menikam Maria hingga 14 kali namun Maria masih hidup. Ketika Maria berada dalam keadaan kritis, ia terus berdoa kepada Yesus. Di saat-saat terakhir hidupnya, berkat imannya yang kuat ia mampu memaafkan Alessandro. Ia pun meninggal sebagai martir yang mempertahankan kesuciannya hingga akhir hayatnya.
Kisah Maria Goretti ini menyadarkan kita bahwa perjumpaan dengan Yesus adalah hal yang sangat penting bagi perkembangan iman kita. Kita tidak boleh puas hanya dengan mengetahui Yesus dan membagikan pengalaman kita saja, namun kita perlu terus mengusahakan perjumpaan dengan Tuhan Yesus. Perjumpaan dengan Tuhan Yesus inilah yang akan mematangkan iman kita dan membuat pengetahuan kita akan Allah merasuk hingga ke dalam hati kita.
Apa yang Perlu Kita Lakukan di Dalam Meet?
Satu kata: “Berdoalah!”
Bingung karena tidak bisa berdoa? Mulailah dengan bercakap-cakap dengan Tuhan, bagikan pengalamanmu kepada-Nya.
Tidak ada di dunia ini yang namanya ahli berdoa, lho! Jadi, siapapun tentu saja bisa mengusahakan perjumpaan dengan Allah dalam doa-doa kita, di dalam Meet.
Jika kita tidak bisa berdoa secara spontan, kita bisa menggunakan doa-doa yang biasa kita doakan seperti doa Bapa Kami atau pun Salam Maria.
Kita pun bisa berdoa dengan cara mencurhatkan pengalaman-pengalaman kita dalam Know, Share, Meet, Express kepada Tuhan Yesus sendiri. Kita juga bisa berdoa dari ayat-ayat Mazmur favorit kita.
Kalau masih bingung mau berdoa apa, ada Buku Doa Orang Muda YOUCAT juga nih! Di dalam buku itu ada kumpulan doa-doa yang bisa kita doakan di dalam Meet. Selain itu, ada juga “Sekolah Doa”, lho! Apa itu “Sekolah Doa”? “Sekolah Doa” adalah beberapa tips dan trik untuk berdoa yang tentunya akan membuat Meet kita terasa makin dekat dengan Tuhan Yesus.
Berikut beberapa contoh doa yang ada di dalam buku YOUCAT Buku Doa Orang Muda yang bisa kita pakai saat Meet:
Bertumbuhlah dalam diriku Bertumbuhlah, ya Yesus, bertumbuhlah dalam diriku, dalam rohku, dalam hatiku, dalam pikiranku, dalam permenunganku. Bertumbuhlah dalam diriku dalam kelembutan-Mu, dalam kemurnian-Mu, dalam kerendahhatian-Mu, semangat-Mu, kasih-Mu. Bertumbuhlah dalam diriku dengan rahmat-Mu, terang-Mu, dan kedamaian-Mu. Bertumbuhlah dalam diriku demi kemuliaan Bapa-Mu, demi makin besarnya kemuliaan Allah. Amin. (Pierre Olivaini, Buku Doa Orang Muda YOUCAT, hal 71)
Ya Tuhanku dan Allahku Ya Tuhanku dan Allahku, ambillah segala sesuatu dariku, yang merintangiku menuju pada-Mu. Ya Tuhanku dan Allahku, berilah segala sesuatu padaku, yang menuntunku menuju pada-Mu. Ya Tuhanku dan Allahku, ambillah dariku dan berilah padaku segala hal demi menuju pada-Mu. Amin (Nikolas dari Flue, Buku Doa Orang Muda YOUCAT, hal 113)