#Share: Aktivis Muda pun Perlu Tahu Know, Share, Meet, Express dan DOCAT
Siapa bilang aktivis muda tidak perlu belajar tentang imannya? Justru para aktivis muda dan para mahasiswa perlu tahu akan apa yang ia imani untuk menjadi dasar bagaimana mereka bertindak. Apalagi bagi mereka yang terjun langsung ke masyarakat. Tentu amatlah penting bagi mereka untuk tahu juga apa itu Ajaran Sosial Gereja, mempelajarinya, dan kemudian mempraktikkannya dalam hidup bermasyarakat.
Nah, salah satu cara mudah yang bisa dilakukan adalah dengan mendalami buku DOCAT menggunakan Metode Know, Share, Meet, Express.
Sebagai Orang Muda Katolik (OMK), kita harus tahu aturan yang benar dalam berelasi dengan orang lain dan di dalam masyarakat. Salah satu cara mengetahuinya adalah dengan mempelajari buku DOCAT yang berisi Ajaran Sosial Gereja dalam bahasa orang muda. Di dalam Know, kita belajar bersama-sama tentang Ajaran Sosial Gereja dan belajar mendiskusikannya bersama. Pengetahuan akan Ajaran Sosial Gereja yang ada di dalam buku DOCAT penting agar perbuatan-perbuatan yang kita lakukan tidak hanya sebatas aksi saja namun sampai pada penghayatan bahwa apa yang kita lakukan juga merupakan wujud nyata iman kita. Dengan menyadari hal ini, kita akan semakin yakin dengan apa yang kita lakukan dan karya-karya kita karena didasari dengan iman dan cinta kepada Allah.
Selain mendengarkan penjelasan dan berdiskusi, kita juga dapat dan perlu membagikan pengalaman kita dalam karya kita masing-masing (Share). Sharing pengalaman ini penting untuk memperkaya wawasan kita bahwa ternyata Ajaran Sosial Gereja yang dengan mudah kita pahami dari buku DOCAT bisa diterapkan dalam banyak sekali karya sesuai passion kita masing-masing. Selain itu, dengan mengetahui bahwa teman-teman kita juga sama-sama bergulat dalam karya mereka di tengah masyarakat, kita pun dapat saling memberi semangat. Semua sharing ini akan membantu kita untuk melihat bahwa Ajaran Sosial Gereja yang dengan mudah kita pahami dari buku DOCAT adalah suatu hal yang sangat dekat dengan hidup orang muda. Melalui sharing pula kita pun diingatkan bahwa sudah merupakan kewajiban kita sebagai OMK untuk terlibat dalam masyarakat sebagai ungkapan iman kita.
Kita juga memperkuat diri kita dengan perjumpaan bersama Yesus dalam Meet. Kita seringkali terlalu sibuk dalam aksi sampai melupakan hidup rohani kita. Padahal, tanpa hidup rohani yang terjaga, karya yang kita lakukan hanya akan terasa seperti pekerjaan, rutinitas, atau bahkan formalitas, sehingga menjadi lelah dan jenuh. Tanpa hidup rohani yang terjaga dari perjumpaan rohani dengan Tuhan, kita pun menjadi sulit untuk memberikan kasih yang tulus dalam pelayanan kita, bahkan merasa terpaksa.
Dengan doa-doa dan relasi yang terjalin baik dengan Yesus, kita akan dapat menyegarkan kembali diri dan iman kita dengan kasih Yesus sendiri sehingga kita siap kembali untuk melayani orang dengan penuh kasih seperti yang diinspirasikan di dalam buku DOCAT. Harapannya, kita pun mampu menghayati pelayanan kita sebagai bagian dari pelayanan Kristus sendiri.
Dan, akhirnya itu semua menuju pada aksi nyata atau Express. Ayat dalam Kitab Suci juga menulis “iman tanpa perbuatan-perbuatan adalah mati” (bdk. Yak 2:26). Kita, orang muda diutus untuk memberi dampak secara nyata kepada masyarakat melalui tindakan-tindakan kita. Ajaran Sosial Gereja sendiri dibuat tidak hanya untuk dibaca dan dihafalkan namun lebih-lebih untuk dipraktikkan dan diwujudkan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari kita. Dalam DOCAT kita dapat menemukan banyak sekali inspirasi untuk mempraktikkan Ajaran Sosial Gereja tersebut secara nyata dalam berbagai aspek kehidupan, misalnya dalam bidang ekonomi, sosial, politik, kerukunan antar agama, hingga media sosial. Dalam Express kita belajar untuk mengekspresikannya secara nyata dalam hidup kita.
Selain itu, Express ini harus direfleksikan dan di-sharing-kan agar kita dapat menemukan makna dari setiap perbuatan yang kita lakukan. Pemahaman kita bahwa tindakan kita adalah bagian dari perwujudan iman kita menjadi semakin mendalam. Selain itu, kita jadi tahu keunikan masing-masing orang dalam mengekspresikan imannya sehingga kita pun bisa mengembangkan lebih lanjut bentuk-bentuk Express kita dengan berkolaborasi sambil memanfaatkan keunikan kita masing-masing.
Metode Know, Share, Meet, Express dengan DOCAT adalah metode untuk belajar Ajaran Sosial Gereja yang pas bagi aktivis muda dan orang muda pada umumnya karena tidak hanya berhenti pada mengerti dan hafal, akan tetapi lebih dari itu, harus terwujud pula pada tindakan yang berdampak nyata bagi masyarakat. Dengan menerapkan metode Know, Share, Meet, Express di dalam organisasi dan pertemuan-pertemuan OMK, kita dapat mengkader para OMK kita menjadi OMK yang seimbang dalam iman dan tindakan sehingga mampu berkontribusi nyata bagi Gereja dan masyarakat.
(Mathilda Maryati, Sekretaris YOUCAT Indonesia, mantan Ketua PMKRI Cabang Surabaya periode 2017-2018)