#Share: Mengenal Yesus dan Kitab Suci melalui Know, Share, Meet, Express
Sobat YOUCAT, apakah sumber bacaan dalam Metode Know, Share, Meet, Express hanya melulu buku-buku YOUCAT? Ternyata tidak lho! Malah, Kitab Suci merupakan salah satu sumber bacaan penting dalam Metode Know, Share, Meet, Express!
Seberapa pentingkah Kitab Suci dalam Know, Share, Meet, Express?
Nah, kali ini kita mendapat sharing dari Kak Elisabeth Catherina Widjajakusuma. Kak Elisabeth ini adalah Pengurus YOUCAT di Divisi Formatio. Kak Elisabeth akan membagikan pengalamannya menerapkan Metode Know, Share, Meet, Express serta mengapa Metode Know, Share, Meet, Express tidak bisa lepas dari Kitab Suci.
Mengenal Kitab Suci, Mengenal Yesus
Halo Sobat YOUCAT, perkenalkan, namaku Elisabeth Catherina Widjajakusuma. Aku adalah salah satu Pengurus YOUCAT Indonesia. Aku mendapatkan tanggung jawab di Divisi Formatio. Nah, aku ingin membagikan sharing tentang bagaimana Know, Share, Meet, Express itu tidak lepas dari Kitab Suci dan dapat pula kita terapkan ketika kita membaca Kitab Suci.
Metode Know, Share, Meet, Express adalah metode yang sangat membantu kita untuk mengenal Kitab Suci dan mengenal Kristus. Kitab Suci adalah salah satu sumber bacaan yang wajib ada di dalam Metode Know, Share, Meet, Express. Mengapa? Karena tanpa Kitab Suci, darimana kita bisa mengenal Yesus yang menjadi sumber hidup kita? St. Hieronimus bahkan pernah berkata “Tidak mengenal Kitab Suci berarti tidak mengenal Kristus”. Oleh karena itu penting bagi kita untuk menghadirkan Kitab Suci di dalam Metode Know, Share, Meet, Express sebagai pintu kita untuk mengenal Yesus, berjumpa denganNya, lalu meneladaniNya dalam setiap langkah hidup kita. Aku sendiri tidak pernah melepas Kitab Suci dari Metode Know, Share, Meet, Express yang aku lakukan dan terapkan setiap harinya.
Sebagai orang Katolik, aku ditantang untuk dikenal sebagai pengikut Kristus lewat tingkah lakuku. Untuk bisa melakukannya, pertama-tama aku harus mengenal siapa Kristus itu dan apa yang Ia lakukan (Know). Bagaimana cara mengetahuinya? Tentu saja lewat Kitab Suci. Aku menggali pengetahuanku akan isi Kitab Suci tidak hanya waktu pertemuan saja, namun setiap hari secara rutin. Selain itu, aku juga menambah pemahamanku lewat homili dan buku-buku renungan. Tanpa Kitab Suci, bagaimana aku bisa mengenal Yesus? Bagaimana aku bisa tahu apa yang baik dan benar di mata Allah?
Setelah aku mengenal Yesus dan isi Kitab Suci, aku lalu belajar untuk mewartakannya melalui Share. Untuk belajar sharing aku memiliki Komunitas Emmanuel sebagai wadahku. Dalam sharing, aku belajar menemukan hubungan Sabda Tuhan dengan kehidupan sehari-hari, serta diperkaya dengan sharing teman-teman lainnya. Sharing yang aku lakukan di komunitasku melatihku untuk bisa sharing dan membagikan Sabda Tuhan di tempat-tempat lain, seperti dalam Study Group YOUCAT atau dalam Persekutuan Doa John Paul 2 (PD JP2). Tanpa Kitab Suci, apa yang bisa aku bagikan tentang Yesus? Apa yang menjadi dasarku untuk berbagi?
Meet aku lakukan setiap hari secara pribadi maupun dalam persekutuan di komunitas atau saudara-saudara seiman. Perjumpaan dengan Yesus sendiri yang merupakan jantung Kitab Suci menjadi sumber kebahagiaanku. Tanpa perjumpaan ini, aku merasa semua yang aku jalani hanyalah kekosongan belaka. Selain itu, aku tahu dari Kitab Suci bahwa Yesus pun selalu merindukanku, dan Dialah yang pertama-tama mengundang aku (bdk. Mat 11:28). Tanpa Kitab Suci, darimana aku bisa tahu bahwa Yesus merindukanku dan mendengar doaku?
Tantangan terberat bagiku adalah Express. Pengenalan akan Yesus menuntut aku untuk berkelakuan seperti Dia. Aku merasa ini bukanlah hal yang mudah karena aku orang yang sering lupa dan cepat merasa puas diri. Aku sering lupa kalau Yesus itu Tuhanku. Aku kadang menganggap aku sebagai tuan atas diriku dalam artian aku bisa memutuskan mana yang lebih baik. Seharusnya aku berefleksi dan bertanya dulu kepada Tuhan Yesus sebelum aku memutuskan sesuatu. Selain itu, aku juga cepat merasa puas. Aku sering merasa pelayananku kepada Tuhan melalui pekerjaan, Gereja, dan komunitas sudah cukup. Padahal panggilan pengikut Kristus menurutku adalah meneladani Yesus dalam semua perbuatan baik dan benar kita setiap saat setiap waktu. Karena itulah aku suka sekali dengan Express yang selalu mengingatkanku untuk berbuat baik. Tanpa Kitab Suci, bagaimana aku bisa tahu apakah perbuatanku baik atau buruk? Darimana aku bisa menemukan inspirasi keteladanan Yesus untuk aku ekspresikan?
Demikianlah begitu pentingnya Kitab Suci dalam Metode Know, Share, Meet, Express. Tujuan Metode Know, Share, Meet, Express adalah mengembangkan iman kita kepada Yesus, semakin mengenalNya, lalu meneladaniNya dalam setiap perbuatan kita. Bagaimana kita bisa mengenal Yesus tanpa Kitab Suci?
Nah Sobat YOUCAT, jangan pernah lupakan Kitab Suci dalam setiap Know, Share, Meet, Express yang kita lakukan!