#Share: Rosario, When God Says "SURPRISE…!"
Pernahkah kamu berdoa agar Tuhan mengabulkan permohonanmu tapi ternyata tidak dikabulkan?
Pas dijalani… Eh, ternyata Tuhan malah nunjukin jalan yang lebih baik lho! Kayak gitu tuh pengalaman Agustina Leonita, sobat kita dari Paroki Kristus Raja, Serang, Banten.
Yuk kita simak sharingnya!
Kenal Rosario Sejak Kecil
Sebagai seorang Katolik, saya mengenal Doa Rosario sejak kecil. Saya juga terbiasa membawa Rosario ke mana pun saya pergi. Ini membuat saya makin yakin bahwa Tuhan Yesus menyertai langkah saya dari berangkat hingga pulang kembali ke rumah.
Ketika masa kanak-kanak, ibu saya sering mengajak untuk ikut doa lingkungan. Biasanya dalam pertemuan tersebut juga diisi dengan Doa Rosario. Semua yang hadir, ikut mendoakan ujud doa dari keluarga yang sedang dikunjungi rumahnya oleh umat lingkungan saya. Dari situ saya belajar mendoakan orang lain.
Hal yang saya alami selama berdoa Rosario dengan 5 peristiwa dalam doa tersebut, ialah saya merasa dibawa Tuhan mengalami perasaan dan pesan dari peristiwa-peristiwa yang dialami Tuhan Yesus dan Bunda Maria sendiri. Saya menjadi terarah dalam menjalani kehidupan saya karena saya mengalami perasaan dari peristiwa-peristiwa tersebut dan menyerap pesan dari tindakan Tuhan Yesus dan Bunda Maria dalam peristiwa tersebut.
Surprise!
Saya pernah memohon kepada Tuhan Yesus melalui perantaraan Bunda Maria. Ketika itu, saya sedang menempuh pendidikan SMA kelas XII. Saya memohon supaya diarahkan, program studi apa yang harus saya pilih. Pada saat itu saya bingung memilih antara program studi Kedokteran atau Teknologi Pangan. Saya tidak lolos UNAS pada saat itu. Tapi, saya tidak menyesal karena saya telah menyelesaikannya dengan usaha saya sendiri semampu saya. Pada masa itu, UNAS sangat ditakuti semua murid SMA dan tak sedikit yang memutuskan membeli kunci jawaban. Karena kondisi itu, akses saya untuk memilih program studi Kedokteran menjadi sulit karena saya tidak memenuhi kualifikasi untuk mengikuti SNMPTN.
Tapi ternyata permohonan saya telah Ia jawab dengan sempurna. Meskipun Ia membuat saya terpaksa memilih Teknologi Pangan karena pilihan lainnya sudah ditutup aksesnya oleh Tuhan, saya bersyukur memilih program studi tersebut. Di bidang inilah, saya menemukan keahlian saya, yakni observing.
Saat ini saya bekerja di laboratorium milik perusahan yang bergerak di bidang industri pangan. Saya adalah seorang analis di bidang Food Quality pada perusahaan tersebut. Saya juga bekerja sebagai auditor internal perusahaan khususnya di bidang Food Safety. Tugas ini menuntut saya untuk melakukan observing: menemukan ketidaksesuaian pada proses produksi. Saya baru menyadari kemampuan ini setelah saya menjalankannya di tempat kerja. Saya bersyukur waktu itu Tuhan tutup akses saya ke pilihan program studi lainnya, meskipun itu terasa menyedihkan pada masa kelulusan saya ketika SMA.
Dalam rutinitas sehari-hari, ada beragam hal positif dan negatif yang saya jumpai. Dengan berdoa Rosario di malam hari setelah selesai beraktivitas, saya merasa menjadi netral kembali setelah selesai berdoa Rosario. Dengan demikian, saya tetap mampu menilai sesuatu secara apa adanya atau netral dan tidak berpihak kepada satu kepentingan tertentu.
Semoga Tuhan selalu memberkati umat-Nya yang setia berdoa dan berdevosi kepada bundaNya, Bunda Maria.