Surat Cinta pada Orang Muda Katolik

28 March 2020
Surat Cinta pada Orang Muda Katolik

Sahabat Muda Katolik Indonesia yang terkasih,

Dunia sedang menghadapi Pandemi Virus Covid-19. Virus ini jenis baru yang dapat menempel dan bertahan pada benda-benda sekitar kita, seperti pakaian, sepatu, gagang pintu, HP dan bahkan pada orang yang kita kenal dan kasihi.

Virus ini menyebar dengan sangat cepat dan berbahaya pada orang-orang dengan kondisi tertentu seperti pada lansia, ibu hamil, bayi, orang yang memiliki penyakit tertentu dan orang dengan stamina yang lemah. Virus ini dapat berpindah jika kita menyentuh benda-benda yang sudah terkena percikan ludah (droplet) dari penderita Covid-19.

Pada Pasien dalam Pengawasan (PDP) yaitu mereka yang positif terkena virus Covid-19, gejala umum yang dialami adalah batuk, pilek, demam lebih dari 38°C, sakit tenggorokan, susah bernafas dan mudah lelah.

Tempat favorit virus ini adalah di tangan kita, di sela-sela jari dan kuku, karena itu perlu mencuci tangan selama 20 detik menggunakan sabun dan air mengalir. Jika tidak tersedia air dan sabun dapat digunakan sanitizer. Sebaiknya kita tidak menyentuh mata, hidung dan mulut untuk mencegah virus masuk ke tubuh kita.

Sahabat Muda Katolik Indonesia yang terkasih, Bagi orang muda, umumnya stamina kalian cukup baik sehingga seringkali, walaupun terpapar, tidak tampak gejala apapun. Pada titik ini, kalian hanya dianggap pembawa (Carrier). Tubuh kalian dapat membuat antibodi yang berfungsi untuk membangun imunitas terhadap virus ini. Namun, pada banyak kasus telah terjadi kematian pada orang-orang lanjut usia dan orang-orang yang memiliki sistem imun lemah, setelah berinteraksi dengan pembawa virus (Carrier).

Hai Orang Muda waspadalah dan bergabunglah dengan orang-orang di seluruh dunia yang telah bertekad untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dengan: a) Diam di kos/rumah, terutama tidak mudik/pulang kampung halaman. b) Menunda dulu pertemuan, rapat atau acara yang dihadiri banyak orang (lakukan dulu dengan online atau teleconference). Membatasi diri untuk berkumpul secara fisik dengan teman-teman. c) Menjaga stamina dengan makan sehat, tetap olah raga, berpikir positif d) Menjaga jarak sekitar 1.5 (satu setengah) meter dari orang lain,

Dengan melakukan hal di atas, kita telah turut membantu tenaga medis untuk fokus merawat mereka yang membutuhkan penanganan serius.

Sahabat Muda Katolik Indonesia yang terkasih,

Ciptakan kreasi baru untuk mengatasi kebosanan dengan memanfaatkan fitur komunikasi yang tersedia. Orang Muda Katolik juga dapat membantu sesama dengan cara yang aman. Gunakan kreativitasmu untuk menolong sesama.

Caranya: Cermati kondisi dan perilaku tetangga atau teman kosmu.

  1. Temukan apa yang dapat kamu bantu untuk melindungi : kamu, keluargamu dan lingkunganmu.
  2. Gunakan fasilitas komunikasi yang kamu miliki untuk membantu mereka memenuhi kebutuhannya. Misalnya info akses bantuan makanan gratis bagi kelompok lanjut usia, disabilitas, dan kelompok miskin yang terganggu kehidupan ekonominya karena Covid-19.

Jangan biarkan satu orang pun tercecer dan merasa ditinggalkan dalam kesusahan dan kelaparan.

Sahabat Muda Katolik Indonesia yang terkasih,

Paus Fransiskus mengajak orang muda untuk menjadi aktor utama (protagonis) dalam membaharui dunia, marilah dalam masa krisis ini kita berhenti sejenak untuk merefleksikan kembali apa yang telah kita buat bagi diri kita, lingkungan, Gereja dan warga dunia? “Sama seperti Ia senantiasa mengasihi murid-murid-Nya demikianlah sekarang Ia mengasihi mereka sampai kepada kesudahannya” (Yoh 13: 1). Kristus selalu mengasihi dan menyelamatkan kita.

Kini, saat bagimu untuk berbuat bagi dunia, keterbatasan fisik bukan halangan. Dengan kreativitas, orang muda dapat menjadi pemimpin bagi situasi ini dan melewati masa kritis bersama-sama.

Gereja di Indonesia dan dunia telah mengambil langkah-langkah progresif seperti mengadakan misa online. Semua itu adalah pengelolaan akal budi yang adalah hasil dari iman.

Marilah kita berdoa kepada Allah Bapa agar dunia dan negara kita dapat menangani dan melewati bencana ini. Jangan takut, Ia menyertai kita sampai akhir zaman (lih. Matius 28: 20)

Tanda Tangan Mgr Pius