Tiga Anak Gembala Mungil dari Fatima yang Dikunjungi Bunda Maria
Halo Sobat YOUCAT! Tahukah kamu ada peristiwa spesial yang terjadi pada tiga orang anak gembala dari Fatima di tahun 1917? Ya, di tahun 1917, ada tiga orang anak gembala yang mengalami penampakan Bunda Maria yang luar biasa lho? Eh, tahu nggak kalau sebenarnya mereka pernah mengalami penampakan lain sebelum penampakan Bunda Maria? Yuk kita baca kisahnya!
Tiga Orang Anak Gembala yang Mengalami Penampakan
Penampakan Santa Maria di Fatima dialami oleh tiga orang anak yang bernama Lucia Abobora serta sepupunya Francisco dan Jacinta Marto. Mereka tinggal bersama keluarga besar mereka di sebuah dusun kecil tidak sampai satu mil jaraknya dari Fatima. Sehari-hari, mereka bekerja sebagai penggembala. Tidak hanya rajin, mereka juga anak-anak yang saleh. Setelah makan siang, mereka selalu berdoa Rosario bersama-sama.
Penampakan Malaikat Perdamaian: Persiapan untuk Berjumpa dengan Bunda Maria Penampakan pertama yang mereka alami terjadi pada suatu hari di musim panas tahun 1916. Saat itu Lucia baru berumur 9 tahun, Francisco 8 tahun, dan Jacinta 6 tahun. Waktu itu mereka menggembalakan ternak mereka lereng bukit Cabeco. Setelah mereka makan siang dan berdoa Rosario bersama, mereka melihat penampakan sesosok pemuda yang putih berkilauan seperti kristal. Pemuda itu memperkenalkan diri sebagai Malaikat Perdamaian. Ia lalu mengajari mereka sebuah doa: “O Yesusku, ampunilah dosa-dosa kami, selamatkanlah kami dari api neraka. Dan hantarlah jiwa-jiwa ke dalam surga, terutama mereka yang sangat membutuhkan kerahiman-Mu.”. Ia berpesan agar mereka terus mendoakannya untuk mengetuk Hati Maria dan Hati Yesus yang Maha Kudus. Ia juga mengatakan bahwa ia adalah malaikat pelindung Portugal. Malaikat itu menampakkan diri sebanyak tiga kali di sepanjang musim panas tahun 1916. Ternyata, ia mempersiapkan anak-anak itu untuk penampakan Bunda Maria yang akan mereka alami.
Penampakan Pertama Bunda Maria (13 Mei 1917)
Hari itu mereka menggembalakan ternaknya di padang Cova da Iria. Setelah mereka makan siang dan berdoa Rosario, mereka melihat seberkas cahaya biru terang muncul dari langit. Mereka mengira cahaya itu adalah kilat sehingga mereka cepat-cepat menggiring ternak mereka pulang. Akan tetapi, dari cahaya itu muncullah penampakan sesosok gadis yang berselimutkan cahaya. Ia berkata bahwa ia berasal dari surga. Ya, mereka melihat penampakan Santa Perawan Maria!
Maria berkata bahwa ia akan mengunjungi mereka di tempat yang sama, jam yang sama, setiap tanggal 13 selama 6 bulan ke depan. Lucia yang sangat senang bertanya apakah mereka akan masuk surga dan Maria menjawab bahwa mereka akan masuk surga. Maria lalu meminta agar mereka mempersembahkan diri mereka kepada Allah sebagai silih atas orang-orang yang berdosa. Maria memperingatkan mereka akan pencobaan yang akan terjadi serta perang di Eropa yang sedang berlangsung. Maria meminta mereka untuk rajin berdoa Rosario demi berakhirnya perang dan perdamaian dunia.
Masa Depan Lucia, Francisco, dan Jacinta (13 Juni 1917)
Maria menepati janjinya. Pada tanggal 13 Juni 1917, mereka kembali bertemu dengan Bunda Maria di padang Cova da Iria. Lucia kembali bertanya apakah mereka akan masuk surga. Bunda Maria mengiyakan, akan tetapi Francisco dan Jacinta akan pergi ke surga lebih dulu sedangkan Lucia akan hidup lama untuk memperkenalkan devosi bagi Hati Maria yang Tidak Bernoda kepada dunia. Bunda Maria juga menghibur Lucia bahwa ia tidak akan meninggalkan Lucia seorang diri.
Tiga Rahasia dari Fatima (13 Juli 1917)
Bunda Maria kembali menampakkan diri. Kali ini, Bunda Maria memberikan kepada mereka tiga buah rahasia. Rahasia pertama dan kedua Lucia ungkapkan pada sebuah tulisan tahun 1941 atas permintaan seorang Uskup dan rahasia ketiga baru dibuka pada tahun 2000 oleh Paus St. Yohanes Paulus II.
Rahasia pertama adalah sebuah pesan yang menakutkan tentang pemandangan neraka.
Rahasia kedua adalah peringatan tentang kekuasaan komunis di Rusia. Bunda Maria meminta agar Rusia dikonsekrasikan bagi Hatinya yang Tidak Bernoda.
Rahasia ketiga berisi sebuah visiun tentang malaikat dengan pedang menyala dan sekelompok imam serta kaum rohaniwan yang dipimpin oleh Paus sedang mendaki gunung terjal menuju salib di puncaknya. Visiun ini diterjemahkan sebagai usaha pembunuhan terhadap Paus pada tahun 1981.
Banyak orang ingin tahu apa isi ketiga rahasia yang mereka terima.Orang-orang mengerumuni rumah mereka untuk menanyai mereka. Pejabat setempat bahkan sampai menangkap mereka, memenjara mereka, dan menginterogasi mereka. Akan tetapi, mereka tetap tidak mau mengatakan apa pun soal isi ketiga rahasia tersebut.
Mukjizat “Matahari” di Bulan Oktober (13 Oktober 1917)
Pada penampakan bulan Agustus dan September, Bunda Maria berjanji akan memberikan mukjizat agar orang-orang percaya. Hari itu, 13 Oktober 1917, hujan turun tiada henti sejak pagi hari. Kali ini, Lucia, Francisco, dan Jacinta menanti penampakan Bunda Maria di padang Cova da Iria bersama puluhan ribu peziarah di bawah hujan deras. Tepat pada tengah hari, cahaya yang sangat terang muncul.
Lucia, Francisco, dan Jacinta menyaksikan penampakan Bunda Maria. Bunda Maria meminta agar didirikan sebuah kapel di tempat itu untuk menghormatinya. Ia meminta agar mereka terus berdoa Rosario demi berakhirnya perang. Ia juga meminta agar orang-orang bertobat dan memperbaiki hidup mereka. Setelah itu, Lucia melihat tiga visiun yang luar biasa. Pertama, ia melihat Bunda Maria bersama St. Yosef yang menggendong bayi Yesus. Kedua, ia melihat Bunda Maria yang berduka menyaksikan jalan salib Yesus. Ketiga, ia melihat Maria dimahkotai di surga.
Sementara itu, orang banyak melihat matahari yang menari-nari di langit. Mereka melihat matahari itu memancarkan warna pelangi. Perlahan-lahan, matahari itu nampak mendekati bumi. Orang-orang berlutut dan berdoa mengira kiamat sudah tiba. Akan tetapi, matahari itu lalu bergerak zig-zag kembali ke tempatnya semula. Tidak hanya itu, pakaian mereka, rerumputan, serta tanam berlumpur yang basah karena hujan sejak pagi hari menjadi kering seketika. “Mukjizat! Mukjizat! Terpujilah Allah! Terpujilah Bunda Maria!” Seru orang banyak.
Fatima Sesudah Penampakan dan Kini
Apa yang Bunda Maria katakan tentang ketiga anak ini sungguh-sungguh terjadi. Sejak tahun 1918, wabah influenza merajalela di Eropa dan merenggut banyak nyawa, di antaranya Francisco dan Jacinta. Franscisco meninggal pada 4 April 1918 di usia 10 tahun dan Jacinta meninggal pada 20 Februari 1920 di usia 9 tahun. Lucia sendiri masuk sekolah di sekolah Suster-Suster St. Dorothy pada umur 14 tahun lalu bergabung menjadi suster di sana. Pada tahun 1947, Lucia pindah ke Ordo Karmel. Lucia dianugerahi umur yang panjang dan meninggal pada 13 Februari 2005 di usia 97 tahun. Francisco dan Jacinta dinyatakan kudus oleh Paus Fransiskus pada 13 Mei 2017, bertepatan dengan peringatan 100 tahun penampakan Bunda Maria di Fatima.
Sebuah kapel kini berdiri di tempat di mana Bunda Maria menampakkan diri kepada Lucia, Francisco, dan Jacinta. Kapel Santa Perawan Maria dari Fatima kini menjadi salah satu tempat ziarah terkenal dengan tradisi ziarah yang dilaksanakan setiap tanggal 13 pada bulan Mei hingga Oktober.
Selain tempat ziarah, penampakan Bunda Maria di Fatima ini juga memberikan kita warisan sebuah doa yang indah yaitu Doa Fatima yang biasa didoakan setelah Doa Terpujilah di dalam Doa Rosario. Lewat Doa Fatima ini, kita ikut menyerukan pertobatan seperti yang Bunda Maria serukan melalui penampakannya kepada Lucia, Francisco, dan Jacinta lebih dari 100 tahun yang lalu.