Tuhan: Sumber Kehidupan
Bacaan Injil: Yoh 4:5-42
Sobat Youcat,
kita kini memasuki Minggu Prapaskah ke-3. Retret kita untuk mempersiapkan Paskah Tuhan kita Yesus semakin dalam. Minggu ini, kita diajak untuk merenungkan perjumpaan Tuhan Yesus dengan Perempuan Samaria yang berada di sekitar sumur Yakub. Dialog Tuhan Yesus dan Perempuan Samaria adalah gambaran dialog pribadi kristiani yang sedang dalam kekeringan hidup. Perempuan Samaria awalnya ketika berjumpa dengan Tuhan, pribadi yang sedang dalam kegundahan dan belum menemukan sumber air yang menghidupkan. Sapaan Tuhan Yesus dengan meminta air kepada perempuan itu membuat dia Sinis dengan pertanyaan: “Masakan Engkau, seorang Yahudi, minta minum kepadaku, seorang Samaria?” Perempuan ini sinis karena merasa asing dengan Tuhan Yesus. Namun, timpalan Tuhan Yesus kepada perempuan ini membuat perempuan ini sadar dan menemukan siapa Tuhan Yesus itu. Tuhan adalah pribadi yang memahami perempuan ini sehingga perempuan ini menjadi damai dan tidak lagi haus.
Sobat Youcat,
masa prapaskah merupakan masa bagi kita diundang untuk mengenal Tuhan Yesus dengan semakin baik lagi. Tuhan adalah sumber kehidupan. Dia memberikan kepada orang yang datang kepada-Nya sukacita. Dia tahu apa yang terjadi pada diri kita; masalah kita, keburukan kita, dll. Namun, orang tidak akan pernah merasakan sukacita dari Dia jikalau orang tidak benar-benar mengenal-Nya. Bisa jadi, orang tahu Yesus, tetapi belum tentu orang tersebut dekat dengan Dia seperti perempuan Samaria itu ketika berkata: Aku tahu, bahwa Mesias akan datang, yang disebut juga Kristus; apabila Ia datang, Ia akan memberitakan segala sesuatu kepada kami.”. Inilah yang sebenarnya Tuhan kritik. Ia mau setiap orang bukan hanya tahu tetapi mengenal Dia. Oleh sebab itu, setiap orang perlu mendekati Dia, berjumpa dengan Dia dan selalu menyapa-Nya dalam kehidupan sehari-hari. Sobat Youcat, kedekatan Tuhan pada hidup kita ini dapat diperoleh dari Ekaristi karena Ekaristi memberikan makanan dan minuman yang menjadikan setiap yang mengenal Kristus tidak lagi haus dan lapar. Melalui Ekaristi, “Tuhan Yesus Kristus memberikan Diri-Nya kepada kita masing-masing secara pribadi, dan Dia ingin mengubah kita melalui persatuan dengan-Nya” (Yocat 217). a Untuk itu, hal yang perlu kita lakukan dalam hidup kita adalah kehidupan Ekaristis. Ini dapat ditempuh melalui pertobatan hati sebelum melakukan sesuatu yang besar dalam diri kita.
Sobat Youcat,
kita adalah anak-anak muda. Kita adalah pribadi yang “ingin tahu”. Kita adalah pribadi yang “berharap banyak”. Kita adalah pribadi yang “mengejar pencapaian”. Akan tetapi, kita terkadang jatuh pada mentalitas instan. Kita kadang melupakan bahwa perjumpaan itu suatu hal penting dan bisa menemukan makna kehidupan. Kita kini terlalu dimanjakan oleh pelbagai fasilitas: gadget, internet, dsb. Ini semua terkadang membutakan kita; membawa kita sikap individualis dan kurang perhatian sesama. Kita benar-benar sulit mengenal Yesus. Maka, kita diundang untuk mengolah diri kita; kita diundang supaya kita menemukan Kristus bukan saja apa yang kita dengar tetapi apa yang kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Inilah perjumpaan sejati dengan-Nya sehingga kita bisa mengatakan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhanku, pusat kebahagiaanku (Lih. Youcat 281). Sobat Youcat sebagaimana Perempuan Samaria akhirnya mengenal Tuhan Yesus dan mewartakannya supaya orang lain tahu, kini adalah tugas kita sebagai anak muda yang percaya kepada Dia untuk mewartakan pula agar banyak orang lain mengenal Dia.
Selamat berhari Minggu dan berkumpul bersama keluarga.
Romo Benny