Youcat Daily: Kepada siapa Yesus menjanjikan "Kerajaan Allah"?

#Kerajaan Allah, #Sabda Bahagia, #Yesus, #Youcatdaily, #BerimanBukanRecehan,
20 September 2019
Youcat Daily: Kepada siapa Yesus menjanjikan "Kerajaan Allah"?

Youcat 89

Kepada siapa Yesus menjanjikan “Kerajaan Allah”?

Allah menghendaki “ semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran” (1Tim 2:4). “Kerajaan Allah” dimulai dari mereka yang memberikan dirinya untuk diubah oleh kasih Allah. Dalam pengalaman Yesus, mereka itu adalah orang-orang yang miskin dan hina. [541-546, 567]

Banyak orang terkesima dengan Yesus yang secara khusus mengasihi dan berpaling pada mereka yang diremehkan. Dalam Khotbah di Bukit, kaum miskin dan menderita, korban-korban penganiayaan dan kekerasan, mereka yang mencari Allah dengan hati murni, mereka yang mencari belas kasihan-Nya, keadilan dan damai-Nya, adalah mereka yang terlebih dahulu memiliki jalan menuju Kerajaan Allah. Orang-orang berdosa secara khusus diundang: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa” (Mrk 2:17).


Halo sobat Youcat.

Mungkin di antara kita ada yang bertanya-tanya, kan aku bukan orang miskin dan hina, kan aku bukan korban penganiayaan, bagaimana caranya aku bisa masuk ke “Kerajaan Allah”?

Bisa, kalau kita termasuk orang yang mencari Allah dengan hati murni, dan yang mencari belas kasihan-Nya, keadilan dan damai-Nya?

Artinya?

Kita perlu menjadi pribadi yang membuka diri akan kasih Allah dan dengan rendah hati mengakui dosa serta kelemahan kita di hadapan Allah. Wujudnya bisa berupa rajin berdoa, membaca Kitab Suci, rajin ikut misa, dan melakukan pengakuan dosa. Dan juga, wujudnya dalam hidup sosial kita adalah dengan mensyukuri kebaikan yang kita terima setiap hari dari orang-orang di sekitar kita dan dengan rendah hati mau menerima nasehat dari orang lain.

Selain itu, kita perlu juga membuka hati bagi orang lain terutama bagi mereka yang menderita. Jangan ragu berbuat kebaikan-kebaikan sederhana bagi orang lain, terutama kebaikan bagi orang-orang miskin dan menderita yang kita jumpai.

Dengan demikianlah, kita tidak hanya mampu masuk dan merasakan Kerajaan Allah, namun kita pun mampu menjadi alat bagi Allah untuk membagikan damai dan sukacita Kerajaan-Nya bagi orang-orang di sekitar kita.

Yuk Direfleksikan

Apakah aku sudah cukup membuka hatiku bagi Allah? Bagaimana wujudnya?

Apakah aku sudah cukup membuka hatiku untuk berbuat baik kepada orang lain? Bagaimana wujudnya?